ESAI RENDAHNYA KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH

RENDAHNYA KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH
MAHASISWA DI INDONESIA


ESAI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan  
Yang dibina oleh Dewi Pusposari, S.pd, M.Pd





 oleh

Novita Rahayu
140131603678

















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKA
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

September 2014





PEMBAHASAN

          Mahasiswa tentu tidak dapat terpisahkan dengan lingkungan ilmiah. Hal ini dikarenakan mahasiswa sendiri berada pada suatu ruang lingkup keilmuan dan kependidikan. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk selalu, bahkan wajib untuk membaca dan menulis, mengarang, dan menghasilkan karya ilmiah seperti laporan observasi suatu kegiatan, makalah, laporan praktikum, artikel, dan skripsi. Namun, penelitian yang telah dilakukan  menunjukkan bahwa kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa di Indonesia masih tergolong rendah dan berbeda jauh dari karya ilmiah yang dibuat oleh negara-negara maju di dunia.

          Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Scientifict Journal Database, yaitu terdapat kurang lebih 13.047 buah jurnal di Indonesia yang termasuk dalam kategori karya ilmiah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena jumlah karya ilmiah di Indonesia hingga saat ini masih tertinggal jauh dengan karya ilmiah yang pernah dihasilkan oleh mahasiswa dari Malaysia yang sudah mencapai 55.211 buah jurnal dan di negara Thailand mencapai 58.931 buah jurnal. Hal ini membuktikan bahwa, kemampuan menulis mahasiswa di Indonesia masih tergolong rendah dalam kancah internasional.

          Di Indonesia sendiri pemahaman mahasiswa mengenai penulisan karya ilmiah yang masih dalam kategori rendah, sudah terjadi dari generasi ke generasi. Hal ini perlu dibenahi dan pemahaman mengenai karya ilmiah perlu ditingkatkan, karena sebagai mahasiswa yang nantinya dicetak untuk mengabdikan dirinya kepada negara Indonesia dan masyarakat kita harus paham dan menguasai  mengenai teknik karya tulis ilmiah.
           Rendahnya kemampuan menulis mahasiswa di Indonesia disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah minimnya kelompok diskusi yang membahas tentang karya ilmiah, minimnya karya tulis yang ter-ekspose, rendahnya motivasi dari dalam diri untuk belajar tentang karya ilmiah, anggapan bahwa menulis suatu karya ilmiah tidak terlalu penting untuk dipelajari dan rendahnya minat mahasiswa untuk  berkunjungan ke perpustakaan.

          Dari semua faktor tersebut, rendahnya kemampuan menulis mahasiswa dapat diamati dari aktivitas mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan. Di era yang semakin modern dan canggih ini banyak mahasiswa yang menggunakan teknologi internet untuk mencari tugas matakuliah. Mereka mencari jalan pintas untuk menyelesaikan tugas tanpa harus susah payah mencari literatur dari buku yang ada di perpustakaan, melainkan melalui literatur yang didapat dari internet. Padahal kebenaran materi dari literatur yang ada di internet tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan tidak dapat dianalisis ataupun dibuktikan  kebenaranya. Buku yang sekarang dianggap tidak begitu penting dan susah untuk mencari literature di dalamnya, sesungguhnya buku merupakan literatur yang sangat baik dan kebenaranya dapat dipertanggungjawabkan. Terdapat  sebuah kata yang dulu sering di gembor-gemborkan yaitu, “Buku adalah jendela dunia”, namun sekarang kata-kata tersebut telah menyimpang  menjadi “Internet adalah jendela dunia”. Hal ini sangatlah tidak baik, karena dengan sering membaca buku kita akan mudah untuk belajar memahami dan menganalisis metode penulisan suatu karya ilmiah. Membaca juga membuat pandangan kita menjadi lebih luas dan terstruktur.
           Faktor yang lain adalah sedikitnya  karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa yang ter-ekspose. Mahasiswa memiliki persepsi yang berbeda-beda  mengenai menulis karya ilmiah, ada yang beranggapan bahwa menulis karya ilmiah itu tidak menguntungkan, dikarenakan karya ilmiah yang telah dibuat dengan penuh kerja keras jarang ter-ekspose. Anggapan ini sangatlah tidak benar. Dengan menulis karya ilmiah, tentu kita melalui suatu proses dimana kita belajar dan praktek untuk membuat karya ilmiah yang baik dan benar. Melalui proses tersebut secara tidak langsung kita akan terbiasa dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Hal ini sangat berguna pada saat penyusunan skripsi diakhir semester, karena kita sudah tahu bahkan mahir dalam penyusunan karya tulis ilmiah.

           Sebagai mahasiswa kita dididik untuk memahami dan harus mengerti mengenai teknik penulisan karya tulis ilmiah. Kemampuan mahasiswa untuk membuat suatu karya ilmiah adalah wajib. Tidak sedikit mahasiswa yang merasa enggan untuk menulis karya ilmiah. Hal inilah yang sebenarnya menjadi masalah utama, sebab mahasiswa tersebut telah menyugesti dirinya sendiri bahwa mereka tidak dapat menulis sebuah karya tulis ilmiah dan tidak akan bisa menulis karya ilmiah. Perasaan seperti inilah yang seharusnya dihilangkan dan direfresh dari pikiran seorang mahasiswa Indonesia sejati. Pada dasarnya memang tidak  ada suatu hal yang tidak bisa dilakukan dan dipelajari, jika memang ada dasar niat dari dalam hati untuk bergerak lebih maju dan mulai membuat perubahan-perubahan yang dimulai dari dalam diri sendiri terlebih dahulu, sebelum melakukan hal yang benar – benar nyata. Selain itu, apabila mereka telah menanamkan rasa enggan unuk menulis karya ilmiah tersebut, maka sampai kapanpun juga mereka tidak akan bisa menulis. Apabila dilihat dari sisi psikologis manusia, jika hati dan pikiran sudah  berkata ‘tidak’ maka apapun hal yang akan dilakukan jawabanya tetaplah ‘tidak’.
         




















DAFTAR RUJUKAN

Krishna, A. 2012. Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Menulis, (Online), (http://krishnaeagles.blogspot.com/2012/01/faktor-penyebab-kurangnya-kemampuan.html), diakses 14 September 2014.

Kurniawan, M.Rizky. 2013. Kurangnya Mahasiswa dalam Menulis., (Online), (http://mooryku.blogspot.com/2013/10/essay-kurangnya-mahasiswa-dalam-menulis.html), diakses 14 September 2014.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

sedikit motivasi

Study from motivation
    Mendengar kata “belajar” memang sudah tidak asing lagi di telinga kita,terlintas dibenak kita ,belajar adalah kegiatan memahami suatu hal dengan cara membaca buku dan mendalami isi apa yang sedang dibaca.Hal tersebut memang benar,belajar memiliki arti yang luas dan bervariatif.Setiap orang memiliki pendapat sendiri tentang belajar.Namun,pada intinya semua pendapat tersebut mengacu pada satu kesamaan tentang pengertian belajar secara khusus.Kegiatan belajar tidak lepas dari para pelajar yang sedang menuntut ilmu.Kita sebagaai pelajar memiliki tugas atau kewajiban untuk selalu belajar,dengan belajaar kita dapat menguasai suatu materi pelajaran ,entah itu termasuk kategori sulit atau mudah.Belajar akan sangat menyenangkan jika kita mempunyai niat yang kukuh dan usaha yang pantang menyerah ,semua kesulitan yang menghadang pasti akan terlewati.
    Namun,banyak juga yang berpendapat bahwa belajar itu membosankan.Sebenarnya,bosan itu tidak terletak pada materi apa yang sedang kita pelajari,melainkan terletak pada diri kita sendiri yang tidak mau berusaha untuk dapat menguasai suatu materi pelajaran.Masalah yang lagi popular atau menjadi trend dikalangan pelajar adalah “malas belajar”.Sebenarnya apa yang membuat pelajar malas untuk belajar….????.Banyak pendapat mengenai penyebab  kita malas untuk belajar,antara lain:
g_01.pngMalas untuk mempelajari suatu materi dikarenakan pelajaran tersebut
        dianggap sulit.
g_02.pngPerilaku malas yang sudah lama menjadi kebiasaanya.
g_03.pngTidak dapat membagi waktu antara belajar dan kegiatan lainnya.
g_04.pngTidak dapat mendorong diri sendiri untuk mau belajar .
Kalau sudah begitu ,Bagaimana cara kita untuk tidak malas belajar lagi….???!!! Jawabanya ada pada diri kita sendiri.
     Sebenarnya,jika kita dapat membuat suasana nyaman dan senang,belajar akan terasa mengasyikkan,mungkin sering juga kita mendapat kendala ataupun kesulitan dalam belajar.Namun hal tersebut dapat teratasi jika kita dapat memecahkan masalah tersebut dan selau terus berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut.Yang tidak kalah penting adalah niat dan usaha yang ulet,hal tersebut dapat menjadi modal dan fondasi kita untuk terus berusaha dan lebih giat belajar lagi.
      Belajar tanpa ada dukungan dan motivasi dari dalam diri kita sendiri akan terasa hambar.Oleh sebab itu,alangkah baiknya  jika sedari dini kita tanamkan apa tujuan dan dorongan kita untuk terus mau belajar lebih giat lagi.Berikut ada beberapa tips untuk giat belajar:
f_01.pngBuatlah suatu target yang harus kalian capai untuk persiapan masa depan
        yang cerah.(contohnya:cita-cita)
f_02.pngMemiliki motivasi yang dijadikan sebagai pedoman dalam belajar.
f_03.pngMenyenangi semua pelajaran yang diberikan,dan tidak memilah pelajaran
        sesuai kesenangan diri,karena semua pelajaran itu penting.
f_04.pngBerusaha untuk selalu konsentrasi saat penyampaian materi.
f_05.pngBaca ulang pelajaran yang sudah disampaikan disekolah,dengan begitu kita
        dapat lebih memahami materi pelajaran.
      Dengan melakukan hal tersebut,diharapkan dapat membantu kita untuk selasu giat dan terus belajar.Belajar sangat menguntungkan diri kita untuk menentukan masa depan,jika kita mendapat prestasi ataupun kesuksesan,bukankah kita sendiri yang menikmatinya,,,??tidak terkecuali orang disekeliling kita yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada kita.Terutama orang tua kita ,mereka pasti akan bangga dan bahagia melihat anaknya sukses dan berprestasi.Maka dari itu sebaiknya kita mulai mengubah pola belajar kita menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.Jika mereka-mereka yang sudah menikmati kesuksesannya karena giat belajar,,,                        mengapa kamu tidak….36_1_39.gifface009.png????!!!!!!


By : Novita Rahayu (AP/off B)

MOTIVATION WORD
“Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis”.
(Aristoteles_)
“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.”
(Winston Chuchill_)
“Ketika  kita menghadapi pelajaran baru,pertanyaan sebenarnya bukan apakah anda dapat menguasainya dengan sukses,melainkan apakah anda memiliki komitmen untuk memanfaatkan waktu dan memaksimalkan usaha yang dibutuhkan untuk menguasainya.”

(Anonim_)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS