great moments from Avinda Deviana Wahyuni

great moments







           Foto ini diambil setelah kita Mahasiswa administrasi pendidikan universitas negeri malang menyelesaikan ujian akhir semester 2 khususnya matakuliah Education Planning �� 


kami keluarga AP offering B 2014 mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak DR. Agus Timan, M.Pd yang selama satu semester ini telah membimbing kami di matakuliah ini. Sukses untuk teman-teman administrasi pendidikan untuk tetap semangat berprestasi ��

daftar pustaka
http://avindadevianaw.blogspot.com/2015/04/great-moments.html?showComment=1430205543594#c1328634188446908324
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

BIODATA PEMILIK BLOG


hai teman-teman, salam kenal dariku ^_^
namaku Novita Rahayu, kalian bisa memanggilku Novita, Novi atau Nopitut :). aku lahir di salah satu kabupaten di jawa timur, yaitu kabupaten blitar pada tanggal 29 November 1995, jadi sekarang umurku sudah 19 tahun, cukup muda dan masih remaja. aku punya hobby yang banyak orang sukai yaitu membaca buku, nonton film korea, dan belajar itu nomor satu untukku. ^_^
berikut ini beberapa riwayat hidup dan pendidikan yang aku tempuh:

riwayat hidup
    • Nama lengkap: Novita Rahayu
    • Nama panggilan: Novita
    • TTl: 29 November 1995

riwayat pendidikan
    • TK: TK Pertiwi 1
    • SD: SDN Candirejo 1
    • SMP: SMPN 1 Ponggok
    • SMA: SMAN 1 Ponggok
    • PT: Universitas Negeri Malang Prodi Administrasi Pendidikan
sekarang aku masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi semester 2. pada intinya, aku berusaha untuk membuat hal yang terbaik untuk diriku dan berguna untuk teman2 ataupun orang banyak. semoga postingan dariku selalu bermanfaat untuk kalian.
danke, thank you... ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Sinopsis Novel Perahu Kertas


Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Bentang Pustaka/Truedee
Terbit Pertama Kali: 2010
Jumlah Halaman: 444



Novel Perahu Kertas dimulai dengan kisah seorang anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah atas-nya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di Negara tersebut selama hampir 6 tahun lamanya, bersama sang nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke Indonesia oleh sang Ayah. Keluarganya tidak mendukung Keenan menjadi seorang pelukis. Ia pada akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia mengalah dan memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.

Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil bernama Kugy. Ia digambarkan dengan kepribadian yang riang dan ceria. Berbeda dengan Keenan yang cenderung dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang eksentrik pun nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi buku dongeng, ingin penjadi seorang perancang dongen pun juru dongeng. Namun di tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongen bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian, tokoh Kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang membuat ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya, Keenan.


Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Kugy pun Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni. Diam-diam, mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan menebak. “Diam”-nya mereka terhadap perasaan masing-masing semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.

Persahabatan Kugy, Keenan, Eko dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka renggang. Kugy sibuk dengan muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu guru relawan. Ia mengajar dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petualangan berjudul “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu mendatang, buku dongeng tersebut ia berikan pada Keenan.

Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.

Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongen “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.

Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa lagi menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai dari sini.

Secara umum, Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah ini tentang pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kebali bermuara seperti perahu kertas. Melalui Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang biasa namun dalam. Pemilihan kata serta alur taktis membuat kisah di dalam novel Perahu Kertas ini menarik untuk dibaca. Meski temanya teramat ringan, namun signatur dee dalam derita ini sama memikatnya dengan buku bertema berat milik dee lainnya.

Sinopsis novel Perahu Kertas ini hanya menguak cerita dalam garis besar saja. Mungkin saja Anda akan jatuh cinta pada detil cerita jika Anda membaca buku ini langsung. Kualitas Dee sebagai salah satu penulis berbakat Indonesia tentu merupakan jaminan tersendiri. Selamat berburu novel Perahu Kertas Ya!
daftar rujukan
http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/02/sinopsis-novel-perahu-kertas.html
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Teori-Teori Kebudayaan


BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

      Antropologi  merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat hakekat  manusia. Pada diri manusia terdapat sifat yang berbeda satu sama lain. Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk terus meneliti dan menelaah tentang pertanyaan- pertanyaan yang menyangkut apakah manusia itu sebagai mahluk social dan mahluk biologis. Dalam hal ini manusia mencoba untuk mendalami mengenai tentang antropologi terutama pada sisi teori kebudayaan antropologi dan metode yang digunakan untuk penyelidikan antropologi.
Teori kebudayaan merupakan suatu gambaran mengenai hal hal yang menjadi kebiasaan dalam kehidupan manusia sejak dulu hingga sekarang.Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.
       Dalam mendalami suatu kebudayaan maka diperlukan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis teori yang ingi di pecahkan . metode penyelidikan merupakan salah satu cara untuk mendalami serta mencari informasi mengenai pertanyaan tentang antropologi. Teori dan metode penyelidikan sangat berpengaruh besar terhadap proses penelaah mengenai antropologi. Maka dari itu kami selaku mahasiswa ,akan membuat makalah yang didalamnya terkandung materi mengenai “teori – teori kebudayaan dan metode penyelidikan antropologi.


B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
2.      Apa saja yang termasuk dalam teori kebudayaan?
3.      Apa yang dimaksud antropologi?
4.      Apa saja jenis metode yang digunakan untuk menyelidiki antropologi?

C.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan dan teori kebudayaan
2.      Untuk mengetahiu jenis jenis teori kebudayaan
3.      Untuk memahami pengertian dari antropologi
4.      Untuk menganalisis jenis – jenis metode yang digunakan dalam penyelidikan antropologi







BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian kebudayaan
Secara sederhana kebudayaan berarti semua cara hidup yang telah diperkembangkan oleh anggota-anggota suatu masyarakat.
Pada awalnya, konsep kebudayaan yang benar-benar jelas yang pertama kalinya di perkenalkan oleh Sir Edward Brnett Taylor. Seorang ahli Antropologi Inggris pada tahun 1871, mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, dan lain-lain. Pada waktu itu, banyak sekali definisi mengenai kebudayaan baik dari para ahli antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah dan kesusastraan. Bahkan pada tahun 1950, A.L. Kroeber dan Clyde Kluchkhon telah berhasil mengumpulkan lebih dari seratus definisi  ( 176 definisi ) yang diterbitkan dalam buku berjudul Culture  : A Critical Review of Concept and Definition (1952).
Menurut pandangan superorganis, kebudayaan adalah realitas super dan ada di atas dan di luar pendukung individualnya dan kebudayaan mempunyai hukum-hukum tersendiri. Dalam pandangan konseptualisme kebudayaan bukanlah suatu entitas sama sekali, tetapi sebuah konsep yang digunakan antropolog untuk menghimpun fakta-fakta yang terpisah. Dalam pandangan realis kebudayaan merupakan sebuah konsep dan sebuah entitas empiris. Kebudayaan adalah suatu konsep sebab ia bangunan dasar dari ilmu antropologi.
Menurut Atmadja, teori kebudayaan adalah kebudayaan yang timbul sebagai suatu usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuj kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan itu sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
1.      Wujud Kebudayaan
Dalam Koentjaraningrat, (2003 : 74 ) J.J Honingmann mengatakan bahwa ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
           1.       Ideas
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.

           2.       Activities
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
           3.       Artifacts
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
2.      Unsur-Unsur Kebudayaan

Menurut C. Kluckhon(dalam Koentjaraningrat. 2003:81) terdapat tujuh unsur kebudayaan, antara lain :
1)      Bahasa
2)      Sistem pengetahuan
3)      Organisasi sosial
4)      Sistem peralatan hidup dan teknologi
5)      Sistem mata  pencarian  hidup
6)      Sistem  religi
7)      Kesenian
Kebudayaan, sebagai suatu pengetahuan yang dipelajari orang sebagai anggota dari suatu kelompok, tidak dapat diamati secara langsung. Jika kita ingin menemukan hal yang diketahui orang maka kita harus menyelami alam pikir mereka, dimam-mana setiap orang mempelajari kebudayaan mereka dengan mengamati oarang lain, mendengarkan mereka,kemudian membuat suatu kesimpulan. Maka disinilah peran seorang etnograper meleakukan proses yang sama yaitu dengan memahami hal yang dilihat dan didengarkan untuk menyimoulkan hal yang diketahui orang dimana hal ini meliputi pemikiran atas kenyataan. Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer membuat sebuah kesimpulan budaya dari tiga sumber sehingga hal ini menjadi dasar adanya saling keterkaitan yamg sangat kuat tentang Etnograpi dan Kebudayaan itu sendiri yaitu:
  • Dari hal yang dikatakan orang
  • Dari cara orang bertindak, dan
  • Dari berbagai artefak yang digunakan orang.



B.     Teori -  teori kebudayaan

F PANDANGAN TEORI KEBUDAYAAN

1)    Pandangan superoganik tentang kebudayaan
Inti pandangan ini adalah kebudayaan merupakan sebuah kenyataan sui generis, karena itu mesti dijelaskan dengan hukum-hukumnya sendiri. Meskipun adalah benar bahwa faktor-faktor tertentu tehnologi dan ekonomi umpamanya mungkin menjadi sumber utama pertumbuhan kebudayaan, tetapi itu tidak berarti bahwa kebudayaan dapat diredusir menjadi tehnologi dan ekonomi. Kebudayaan tidak mungkin diterangkan dengan menggunakan sumbernya sebagaimana sebuah molekul dimengerti hanya dengan jumlah atom-atomnya, sumber-sumber bisa menjelaskan bagaimana kebudayaan muncul, tetapi bukan kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan dengan ringkas lebih dari pada hasil kekuatan sosial atau ekonomi, kebudayaan merupakan realitas yang menyebabkan mungkin ada.

2) Pandangan kaum konseptualis tentang kebudayaan
Pada umumnya antropolog Amerika menganut apa yang dinamakan pandangan konseptualis tentang kebudayaan. Mereka mengatakan bahwa kebudayaan adalah konsep atau konstruk seseorang antropolog. Jika kaum konseptualis membedakan kebudayaan dan pola-polanya, hal itu semata-mata untuk maksud kajian dan bukan karena dia mempercayai bahwa kebudayaan suatu entitas yang riil. Namun demikian, para pengikut konseptualis tidak setuju tentang sejauh mana individu dapat mempengaruhi proses budaya.

3) Pandangan golongan realis tentang kebudayaan
Antropolog seperti David Bidney dan sejarawan Philip Bagby mempertahankan bahwa kebudayaan adalah sebuah konsep dan sebuah realitas. Bagby membantah bahwa kebudayaan adalah sebuah abstraksi dalam arti, bahwa tidak kebudayaan itu sendiri dan tidak pula pola-pola yang membentuknya dapat diamati secara keseluruhan.

C.    Pengertian antropologi
   Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentangbudaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan Antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode Antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
F Antropologi menurut para ahli
·         David Hunter 
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia
·         Koentjaraningrat 
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat sertakebudayaan yang dihasilkan
·         William A. Havilland 
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

D.    Metode penyelidikan antropologi
Adapun metode penilitian antropologi yang
dapat digunakan, yaitu deskriptif, komparatif, studi kasus, etnografis, dan survey.

1.      Metode deskriptif

2.      Metode komparatif antropologi adalah
metode penelitian yang mencabut unsur-unsur kebudayaan dari konteks masyarakat yang hidup dan dibandingkan dengan
sebanyak mungkin unsur-unsur dan aspek suatu kebudayaan.
      Penelitian komparatif jenis kedua (proses perubahan kebudayaan), pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yakni metode
komparatif diakronikndan sinkronik.
    Pengertian metode komparatif diakronik di lapangan terjadi apabila seorang peneliti mengumpulkan data etnografi dalam suatu komunitas pada saat tertentu, lalu di ulang beberapa tahun kemudian pada komunitas yang sama. Sedangkan metode komparatif singkronik, apabila seorang peneliti mengumpulkan data etnografi dalamdua komunitas dengan latar belakang kebudayaan etnik yang sama, tetapi komunitas yang satu keadaannya relatif terisolasi dan
tertutup, sedangkan komunitas lainnya keadaannya lebih terbuka atau orbiditas.













































DAFTAR PUSTAKA


Manan ,imran . 1989. Anthropologi pendidikan . Jakarta :dikti

Ihromi , T.O.1998.Pokok -Pokok Antropologi Budaya.jakarta:gramedia



Kaplan ,david.2002.Teori Budaya .yogyakarta : pustaka pelajar offset
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Psikologi Kepribadian

BAB I  PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

   Pada dasarnya jiwa manusia dibedakan menjadi dua aspek yaitu aspek kemampuan (ability) dan aspek kepribadian (personality). Aspek kemampuan meliputi prestasi belajar, inteligensia , dan bakat. Sedangkan aspek kepribadian meliputi watak, sifat penyesuaian diri, minat, emosi, sikap,dan motivasi. Uraian tersebut memberikan gambaran tentang apa yang dipikirkan, dirasakan,dan diperbuat yang terungkap melalui perilaku.

 Kepribadian sangat perlu diketahui dan dipelajari, karena kepribadian sangat berkaitan erat dengan pola penerimaan lingkungan sosial terhadap seseorang. Orang yang memiliki pola kepribadian yang sesuai dengan pola yang dianut oleh masyarakat di lingkungannya,akan mengalami penerimaan yang baik,tetapi sebaliknya jika kepribadian seseorang tidak sesuai, apalagi bertentangan dengan pola yang dianut lingkunganya,maka akan terjadi penolakan dari masyarakat.

Jika terdapat kesesuaian antara kepribadian antara kepribadian yang dimiliki dengan lingkungan sosial. Akan terjadi keseimbangan diantara keduanya ,sebaliknya jika terjadi ketidaksesuaian diantara keduanya ,maka akan timbul akibat, yaitu orang tersebut akan mencari lingkungan sosialnya. Pertaanyaan yang timbul adalah apakah kepribadian itu bisa berubah dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepribadian seseorang dan apakah lingkungan yang membentuk kepribadian seseorang ataukah kepribadian yang menyesuaikan dengan lingkungan. Oleh sebab itu,makalah ini dibuat untuk membahas mengenai teori kepribadian.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian kepribadian ?
2.      Bagaimana pendapat ahli mengenai pengertian kepribadian?
3.      Bagaimana sejarah dan tipologi kepribadian?
4.      Apa saja faktor yang mempengaruhi kepribadian?


C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian kepribadian
2.      Untuk mendalami pengertian kepribadian menurut para ahli
3.      Untuk mengetahui proses sejarah dan tipologi kepribadian
4.      Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi kepribadian.





BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian kepribadian

        Personality atau kepribadian berasal dari kata persona yang berarti topeng,yakni alat untuk menyembunyikan identitas diri. Bagi bangsa romawi personality berarti : “bagaimana seseorang tampak pada orang lain”,jadi bukan diri yang sebenarnya.sedangkan menurut bahasa latin, persona berarti manusia sebagai perorangan ,diri manusia atau diri orang lain.

      Sumber lain melihat , persona atau personeided adalah akar structural dari kepribadian, sedangkan kepribadian (personality) adalah pola perilaku seseorang di dalam dunia.Secara filosofis dapat dikatakan bahwa pribadi adalah “aku yang sejati” , sedangkan kepribadian adalah “penampakan sang aku” dalam bentuk perilaku tertentu. Disini muncul gagasan umum bahwa kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang diperoleh dari apa yang di pikir,dirasakan dan diperbuat yang terungkap melalui perilaku.
     Banyak uraian mengenai kepribadian,tetapi uraian yang paling lengkap adalah pendapat yang dikemukakan oleh G.W. Allport yang tertuang dalam buku yang berjudul Child Development  karangan Elizabet Harlock. Dikatakan bahwa kepribadian ialah organisasi (susunan) dinamis dari system psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan.

     Sumarno Markam berkesimpulan bahwa kepribadian tersebut dapat  dilihat dari perilaku seseorang yang di bentuk melalui amigdala,yaitu bagian dari system limbig dari bagian otak manusia yang berfungsi sebagai pusat perasaan.

    Sebagai organisasi yang dinamis,artinya kepribadian tersebut dapat berubah – ubah ,dan antar komponen kepribadian tersebut (system psikofisik seperti kebiasaan ,nilai,sikap,keyakinan , emosi, perasaan dan motif ) memiliki hubungan yang erat. Hubungan tersebut tersusun sedemikian rupa ,seara bersama – sama mempengaruhi pola perilaku dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan. Di lain pihak, Freud menyebukan sebagai struktur yang memiliki 3sistem yaitu : id, ego , dan superego. Ego merupakan badan eksekutif kepribadian yang menetapkan tindakan  apa yang tepat. Implus id mana yang dipuaskan dan bagaimana caranya dan  ego menjadi penengah antara id dan super ego yang menginginkan super ego yang kesempurnaan bersih yang terhadap realitas lingkungan dan tuntutab norma. Fildman menggambarkan sebagai perilaku yang stabil yang ditujukan kepada pada sikap yang uniform dan merupakan kelanjutan masa lalu. Chambers menyatakan bahwa, kepribadian adalah hal yang aneh yang tidak bisa diperhitungkan jika berbicara tentang diri sendiri akan kelihatan berbeda dengan setiap orang .

Kepribadian manusia merupakan  berbagai sifat dan konsep diri orang. Jika dikaji lebih dalam sebenarnya proses ini sudah  berjalan dengan member pengalaman dan mewarnaiperkembangan pribadi seseorang. Jadi seara umum kepribadian merupakan suatu proses dinamis didalam diri , yang terus menerus dilakukan erhadap sistem psikofisik,sehingga terbentuknya pola penyesuaian diri yang unik atau khas pada setiap orang terhadap lingkungan.
B.     Sejarah dan Tipologi kepribadian

·         Sejarah kepribadian

Istilah psikologi kepribadian sendiri dalam khasanah pemikiran baratmerujuk kepada literatur mitologi yunani kuno. Para pemain kawakan selalu memakai topeng ketika memerankan seorang tokoh dalam suatu drama untukmembedakan tokoh satu dari lainnya. Saat itu belum dikenal teknik make up model sekarang, maka penggunaan topeng adalah alternatif kreatif pada zaman itu.Tujuan pemakaian topeng selain untuk menyembunyikan identitas, juga untuk keleluasan dalam memerankan sosok pribadi lain. Teknik drama inikemudian diambil alih oleh bangsa Roma dengan istilah personality. Bagi bangsa Roma, persona semula diartikan dengan “bagaimana seseorang tampak padaorang lain tetapi bukan pribadi yang sesungguhnya.” Para aktor berusahamenciptakan dalam pikiran penonton suatu kesan (impression) dari tokoh yangdiperankan diatas panggung, bukan kesan dari dari pribadi aktor sendiri.Berdasarkan pemahaman ini maka maksud personality bukanlah suatuatribut yang pasti dan spesifik, melainkan suatu kualitas perilaku total seseorangyang tampil dalam konteks sosial. Istilah personality kemudian dipakai untukmenamakan para aktor sendiri, bukan pribadi orang lain yang diperankan. Yangtadinya sekedar topeng ternyata menjadi ikon atau nama beken pemerannya.Sejak lairnya ilmu psikolgi pada akhir abad 18, kepribadian selalu menjadi salah satu topik bahasan yang penting. Psikologi lahir sebagai ilmu yang berusahamemahami manusia seutuhnya, yang hanya dapat dilakukan melalui pemahamantentang kepribadian.
a)      Usaha-usaha yang Masih Bersifat Prailmiah.
1)      Chirologi atau ilmu gurat-gurat tangan (Jawa: rajah)
Dasar pikiran daripada pengetahuan ini ialah kenyataan bahwagurat-gurat tangan orang itu tidak ada yang sama satu sama lain,macamnya adalah sebanyak orangnya.
2)      Astrologi atau ilmu perbintangan
Dasar pikiran daripada pengetahuan ini ialah adanya pengaruhkosmis terhadap manusia. Pada waktu seseorang dilahirkan, dia ada dalam posisi tertentu terhadap benda-benda angkasa; jika sekirannya kita dapat mengenal perbedaan-perbedaan mengenaisoal-soal ini dia juga akan dapat mengenal perbedaan-perbedaanserta sifat-sifat khas orangnya; tetapi biasanya usaha yangdilakukan orang tidak sejauh itu, dan orang-orang yang lebihkemudian secara tradisional meniru saja yang dikatakan oleh orangsebelumnya, padahal reliabilitas dan validitas prinsip-prinsip yangtelah ada belum diuji.
3)      Grafologi atau Ilmu tentang tulisan tangan.
Dasar pikiran grafologi itu ialah demikian: segala gerakan yang dilakukan oleh manusia itu merupakan ekspresi dari pada kehidupan jiwanya; jadi juga gerakan menulis – dan selanjutnya tulisan sebagai hasil gerakan menulis itu – merupakan bentuk ekspresi kehidupan jiwa.
4)      Physiognomi atau ilmu tentang wajah.
Pengetahuan ini berusaha memahami kepribadian atas dasar keadaan wajahnya. Dasar pikiran untuk mengusahakan pengetahuan ini ialah keyakinan bahwa ada hubungan antara keadaan wajah dan kepribadian. Hal-hal yang tampak pada wajah dapat dipergunakan untuk membuat interpretasi mengenai apa yang terkandung dalam jiwa.
5)      Phrenology atau ilmu tentang tengkorak
Pengetahuan ini bermaksud memahami kepribadian atas dasar keadaan tengkoraknya. Dasar pikiran ini ialah bahwa tiap-tiapfungsi atau kecakapan itu masing-masing mempunyai pusatnya diotak.
6) Onychologi atau ilmu tentang kuku
Onychologi berusaha memahami kepribadian seseorang atas dasar keadaan kuku-kukunya. Kuku di ujung jari itu mempunyai hubungan yang erat dengan susunan syaraf, dengan cabangcabangnyayang terhalus berujung dipucuk-pucuk jari. Warna sertabentuk kuku dapat dipakai sebagai landasan untuk mengenal kepribadian orangnya.

b. Usaha-usaha yang lebih Tinggi Nilainya.
1) Pendapat Hippocrates,
 mengatakan bahwa dalam diri seseorangterdapat empat macam sifat tersebut yang didukung oleh keadaanyang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh orang itu[2],yaitu:
     a) Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning),
     b) Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam),
     c) Sifat dingin terdapat dalam phlegm (lender), dan
     d) Sifat panas terdapat dalam sagius (darah).
Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam propersi tertentu. Apabila cairan-cairan tersbut adanya dalam tubuh dalam propersi selaras (normal) orangnya normal (sehat), apabila keselarasan propersi tersebut terganggu maka orangnya menyimpangdari keadaan normal (sakit).
2) Pendapat Galenus, menyempurnakan ajaran Hippocrates
tersebut, dan membeda-bedakan kepribadian manusia atas dasarkeadaan proporsi campuran cairan-cairan tersebut. Galenus sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan yaitu:
a.       chole,
b.      melanchole
c.       phlegm
d.      sanguis
dan bahwa cairan-cairan tersebut adanya didalam tubuh manusia secara teori dalam proporsi tertentu. Kalau suatu cairan adanya dalam tubuh itu melebihi proporsi yang seharusnya (jadi: dominant) maka akan mengakibatkan adanya sifat-sifat kejiwaan yanh khas.










·         Tipologi Kepribadian

Tipologi kepribadian atau jenis-jenis kepribadian adalah konsep yang dikembangkan untuk membagi kepribadian dalam kategori-kategori tertentu. Beberapa rumusan mengenai tipologi kepribadian yang sudah dikenal antara lain :
1.      Teori konstitusional, yaitu yang membahas kepribadian dari bentuk tubuh, teori ini dikembangkan oleh kretchmer dan Sheldon.
2.      Teori Tempareman, yang dikembangkan oleh Kant, Meumann dan Ensehans.
3.      Teori ketidak sadaran seperti yang dikembangkan oleh Freud, Jung,Adler dll.
4.      Teori Faktor yang dikembangkan oleh Cattel, Eysenck dll.
Dalam makalah ini kita akan membahas mengenai tipologi yang cukup dikenal, salah satunya Tipologi kepribadian berdasarkan aspek biologis menurut Teori Hyppocrates.
Hyppocrates dalam mengembangkan teorinya sangat dipengaruhi oleh kosmologi Empedokses yang beranggapan bahwa alam semesta beserta isinya tersusun dari 4 unsur dasar, yaitu : Tanah ( sifat kering), air ( sifat basah ), udara (sifat dingin), dan api (sifat panas). Dalam diri manusia terdapat 4 macam sifat yang didukung oleh keadaan konstitusional berupa cairan yang ada dalam tubuh manusia ;
§  Sifat kering terdapat pada chole (empedu kuning)
§  Sifat basah terdapat pada melanchole (empedu hitam)
§  Sifat dingin terdapat pada phigma (lendir)
§  Sifat panas terdapat pada sanguis (darah)
Ke empat cairan tersebut ada dalam tubuh manusia dengan proporsi tertentu. Apabila cairan-cairan tersebut dalam proporsi yang selaras (normal), maka orang tersebut normal (sehat). Sebaliknya jika proporsi tidak selaras, maka orangnya menyimpang dari keadaan normal (sakit).
Teori dari Hyppocrates selanjutnya disempurnakan oleh Galenus yang membedakan kepribadian manusia atas dasar keadaan proporsi campuran cairan tersebut.
Apabila suatu cairan adanya dalam tubuh melebihi proporsi seharusnya (dominan), maka akan mengakibatkan sifat kejiwaan yang khas. Berikut tipologi kepribadian menurut Hyppocrates – Galenus
Cairan tubuh yang dominan
Prinsip
Tipe
Sifat-sifat Khas
Chole
Tegangan
Choleris
Hidup (bersemangat), keras, mudah tersulut emosi, memiliki daya juang dan selalu optimis.
Melanchole
Penegaran (rigidity)
Melancholis
Mudah kecewa, daya juang lemah, muram dan pesimis.
Phlegma
Plastisitas
Phlegmatis
Kalem, tenang, setia dan mudah dipengaruhi
Sanguis
Ekspansi vitas
Sanguinis
Hidup, mudah berganti haluan dan ramah

C.    Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepribadian

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian :

1.      Pengalaman awal
Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa kanak-kanak) dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan.
2.      Pengaruh kebudayaan
Dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk mengembangkan pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya.
3.      Kondisi fisik
Kondisi fisik yang mempengaruhi kepribadian antara lain, kelelahan, gangguan fisik, penyakit menahun dan gangguan kelenjar endokrin ke kelenjar tiroid (membuat gelisah, pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga dsb)
4.      Daya tarik
Bagi mereka yang mempunyai karakteristik menarik akan mempunyai banyak kepribadian yang akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.
5.      Inteligensi
Membuat adanya perbedaaan antara anak yang pandai dan anak yang kurang bodoh karena mendapat perlakuan yang kurang adil.
6.      Emosi
Penekanan ekspresi emosi membuat wajah atau aura seseorang itu melihatkan tentang kepribadian dirinya.
7.      Nama
Akan berpengaruh apabila anak menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berati dalam hidupnya.
8.      Keberhasiln dan kegagalan
Kegagalan dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep diri itu.
9.      Pengaruh keluarga
Waktu terbanyak ada di keluarga dan di dalam keluarga itulah diletakkan sendi-sendi dasar kepribadian.
10.  Penerimaan Sosial
Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kepandaian nya. Sebaliknya anak yang  tidak diterima dalam lingkungan sosialnya akan membenci orang lain,emberut dan mudah tersinggung.
11.  Perubahan fisik
Dapat disebabkan adanya perubahan kematangan fisik yang mengarah kepada perbaikan kepribadian. Akan tetapi, perubahan fisik yang mengarah pada klimakterium dengan meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran menuju ke arah yang lebih buruk.

Selain Faktor faktor diatas hal lain yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian  dapat dibagi sebagai berikut :

1.      Faktor biologis.
Yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau yang disebut juga faktor fisiologis.dalam pembiaraan tentang temperamen, kita telah menyinggung konstitusi tubuh yang meliputi keadaan pencernaan tubuh, pernafasan peredaran darah, urat syaraf dll. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan menunjukkan perbedaan. Hal ini dapat kita lihat dari setiap bayi yang baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik/konstitusi tubuh yang berlainan itu menyebabkan sikap dan sifat-sifat serta temperamen yang berbeda-beda pula.

Bahwa keadaan fisik, baik yang berasal dari keturunan maupun yang merupakan pembawaan yang dibawa sejak lahir itu memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang, tidak ada yang mengingkarinya. Namun demikian itu hanya merupakan salah satu faktor saja.kita mengetahui bahwa perkembangan dan pembentukan kepribadian selanjutnya faktor-faktor lain terutama faktor lingkungan dan pendidikan tidak dapat kita abaikan.

2.      Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor social adalah manusia manusia lain yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. Termasuki kedalam faktor sosial ini juga tradisi-tradisi, adat-istiadat, peraturan-peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu.
Sejak dilahirkan, anak mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya. Dalam perkembangan anak pada masa bayi dan kanak-kanak, peranan keluarga, terutama ibu dan ayah, sangat penting dan menentukan bagi kepribadian anak selanjutnya. Demikian tradisi, adat-istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarga itu.
Keadaan dan suasana keluarga yang berlain-lainan, memberikan pengaruh yang bermaam-macam pula terhadap perkembangan kepribadian anak. Yang dimaksud suasana keluarga ialah bagaimana interelasi-interelasi antara anggota keluarga. Ada keluarga yang selalu diliputi ketentraman dan kemesraan, ada pula keluarga yang selalu diliputi dengan suasana permusuhan,perselisihan dan kericuhan, sehingga tidak ada keharmonisan.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak sejak kecil sangat mempengaruhi perkembangan pribadi anak selajutnya. Hal ini disebabkan karena :
1.      Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama.
2.      Pengaruh yang diterima anak itu masih terbatas jumlah dari luasnya.
3.      Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus-menerus siang dan malam.
4.      Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman serta bersifat intim dan bernada emosional.

3.      Faktor Kebudayaan
Kita mengetahui bahwa kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Kita dapat mengetahui kebudayaan tiap daerah/Negara berlainan.di Negara kita sendiri dapat diketahui bahwa kehidupan orang-orang di pedalaman Irian Jaya berlainan dengan kehidupan orang-orang di Indonesia lainnya. Sering pula dikatakan bahwa kebudayaan orang barat berbeda dengankebudayana orang timur. Ini semua menunjukkan bahwa cara-cara hidup, adat-istiadat, kebiasaan-kebiasaan, bahasa, keperayaan dll dari suatu daerah/masyarakat tertentu berbeda dengan daerah/masyarakat yang lain.










BAB III PENUTUP

A.    KESIMPULAN

 Dari uraian penjelasan mengenai teori kepribadian dalam makalah diatas,maka dapat disimpulkan bahwa :

1.      Pengertian kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang diperoleh dari apa yang di pikir,dirasakan dan diperbuat yang terungkap melalui perilaku.

2.      Pendapat yang dikemukakan oleh G.W. Allport yang tertuang dalam buku yang berjudul Child Development  karangan Elizabet Harlock. Dikatakan bahwa kepribadian ialah organisasi (susunan) dinamis dari system psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan.

3.      kepribadian sendiri dalam khasanah pemikiran baratmerujuk kepada literatur mitologi yunani kuno. Para pemain kawakan selalu memakai topeng ketika memerankan seorang tokoh dalam suatu drama untukmembedakan tokoh satu dari lainnya. Saat itu belum dikenal teknik make up model sekarang, maka penggunaan topeng adalah alternatif kreatif pada zaman itu.Tujuan pemakaian topeng selain untuk menyembunyikan identitas, juga untuk keleluasan dalam memerankan sosok pribadi lain.

4.      Faktor – faktor yang mempengaruhi  kepribadian :

a.       Faktor biologis.
Yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau yang disebut juga faktor fisiologis.dalam pembiaraan tentang temperamen, kita telah menyinggung konstitusi tubuh yang meliputi keadaan pencernaan tubuh, pernafasan peredaran darah, urat syaraf dll.

b.      Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor social adalah manusia manusia lain yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. Termasuki kedalam faktor sosial ini juga tradisi-tradisi, adat-istiadat, peraturan-peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu.

c.       Faktor Kebudayaan
Kita mengetahui bahwa kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat.







DAFTAR PUSTAKA

Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto, Ngalim.1992. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS