MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
hay guys, welcome to Novita Rahayu's blog, thanks for your attention..
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
RESUME
Untuk Memenuhi
Tugas Matakuliah
Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran
yang dibina oleh
Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M.pd
dan Dr.
Juharyanto, M.M, M.pd
oleh:
Novita Rahayu
140131603678
Nuri Shabrina
Putri Ardi
140131604225
Paxia Izzatul Umam Irhami
140131602231

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Januari 2015
A.
Latar
Belakang
Pembangunan
pendidikan yang telah dilakukan selama ini dengan berbagai usaha yang bersifat
sentralistis: kurikulum, sarana, penataran, sistem evaluasi, materi, semua
tidak meningkatkan NUA(Nilai Ujian Akhir) tetapi cenderung konstan. Peningkatan
mutu pendidikan bersifat input-output
oriented: jika buku, alat, materi, gedung
disediakan, guru dilatih, maka mutu pendidikan akan meningkat, tetapi
kenyataanya tidak. Perlu kemandirian sekolah dalam mendayagunakan berbagai
sumberdaya pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan, namun tetap dalam
kerangka kebijakan atasan. Peran serta masyarakat dan orang tua serta
pihak-pihak yang berkepentingan sebagai wujud tanggungjawabnya terhadap
pendidikan anak secara nyata dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim. Akibat
semua hal di atas, hasil pendidikan kita belum seimbang antara pengembangan
arsitek pengetahuan dan kecerdasan dengan aspek keterampilan dan sikap anak
didik. Tidak heran jika hasil pendidikan kita kurang santun, kurang etis, dan
kurang terampil dalam memasuki dunia kerja.
B.
TUJUAN
1.
Sosialisasi MPMBS kepada masyarakat
sekolah.
2.
Peningkatan partisipasi warga sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan.
3.
Peningkatan kesadaran warga sekolah
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
4.
Motivasi inovasi dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
5.
Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam meningkatkan mutu pendidikan.
6.
Mengintegrasikan peran sekolah,
pemerintah, dan masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan.
C.
KONSEP
Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) merupakan usaha pengkoordinasian dan
penyerasian sumber daya secara lebih mandiri oleh sekolah dengan melibatkan
semua kelompok kepentingan (stakeholder)
secara langsung dalam pembuatan keputusan. Esensinya adalah pemberian
kewenangan secara lebih mandiri dan pembuatan keputusan partisipatif. Jika diterapkan
di sekolah-sekolah laboratorium kita, sekolah sebagai penentu peningkatan mutu
pendidikan, sementara badan penyelenggara atau yayasan, DEPDIKNAS, UM sebagai
penetap kebijakan umum yang bersifat prinsip dan stakeholder lainya sebagai penopang atau penunjang.
Peningkatan
mutu tidak hanya mencakup input
tetapi juga proses dan output. Mutu input mencakup aspek:
1. Personil:
kepala sekolah, guru, konselor, karyawan, dan peserta didik.
2. Material:
gedung dan perlengkapan, dana, materi, sarana, dsb.
3. Operasional:
struktur, kurikulum, peraturan, deskripsi tugas dan mekanisme.
4. Harapan:
visi, misi, tujuan, sasaran, dan kebijakan.
Mutu proses mencakup pembuatan keputusan
pengelolaan lembaga, progam, PBM, memonitor, dan evaluasi. Mutu output mencakup hasil kerja sekolah
berupa kinerja sekolah yang berupa prestasi sekolah. Ukuran yang digunakan:
keefektifanya, produktifitas, efisiensi, inovasi, dan kreatifitas, kualitas
kehidupan sekolah, disiplin, semangat, dan hasil fisik maupun non fisik.
1. Keefektifan:
a) Kepemimpinan
profesional.
b) Proses
manajemen lancar
c) Guru
rajin dan disiplin
d) Siswa
rajin dan disiplin
e) Iklim
kerja menyenangkan
2. Produktifitas
a) Karya
pengelola
b) Karya
guru
c) Karya
siswa
d) Karya
bersama
3. Efisiensi
Tenaga, waktu, biaya, sarana, pikiran
minimal mencapai hasil maksimal.
4. Inovasi
Karya pembaharuan yang dihasilkan: unggulan,
strategi laboiratoris.
D.
PERBEDAAN
POLA MANAJEMEN
Penerapan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah dilandasi oleh perubahan pola manajemen yang
mestinya diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan. sistem manajemen
sentralistis di Indonesia dipandang kurang membawa keberhasilan pendidikan,
terutama ditinjau dari tingkat kemandirian tiap lembaga pendidikan. Berikut dikemukakan
pola manajemen lama dan baru yang menurut direktorat pendidikan dasar dan
menengah pola lama dianggap sentralistis dan pola baru dianggap desentralistis.
Perubahan pola manajemen dari pola lama ke pola baru ini diyakini akan membawa
peningkatan mutu kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Penerapan sistem
manajemen baru di atas harus diikuti oleh perubahan kultur masyarakat yang
serba berjalan jika diberikan perintah menuju kekemandirian tanpa harus
menunggu perintah, penuh kedewasaan berfikir dan kreatif.
E.
KARAKTERISTIK
MPMBS
1.
Output:
a. Akademik,
contoh: tingkatkan NUA (Nilai Ujian Akhir) dari rata-rata 4 menjadi 5.
b. Non
akademik, contoh: prestasi olahraga dari juara 2 kota menjadi juara 1.
2.
Proses:
a. Keefektifan
PBM: internalisasi apa yang dipelajari dan mampu belajar cara belajar.
b. Kepemimpinan
sekolah yang kuat.
c. Manajemen
yang efektif.
d. Memiliki
budaya mutu.
e. Memiliki
teamwork kompak, cerdas, dan dinamis.
f. Memiliki
kemandirian.
g. Partisipasi
warga sekolah dan masyarakat.
h. Memiliki
keterbukaan manajemen.
i.
Memiliki kemauan untuk berubah
(psikologis dan fisik).
j.
Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
k. Responsif
dan antisipatif terhadap kebutuhan.
l.
Sekolah memiliki akuntabilitas.
m. Memiliki
sustainabilitas.
3.
Input
pendidikan
a. Memiliki
kebijakan mutu.
b. Sumber
daya tersedia.
c. Memiliki
harapan prestasi yang tinggi.
d. Fokus
pada pelanggan.
e. Manajemen
yang tertata dan jelas.
F.
TAHAP-TAHAP
PELAKSANAAN
Perlu waktu untuk
mengubah manajemen berbasis pusat ke manajemen berbasis sekolah. Perlu
perlibatan semua pihak terkait dalam MPMBS. Strategi yang ditempuh:
1. Mensosialisasikan
konsep MPMBS kepada seluruh warga sekolah melalui berbagai cara dan media.
2. Analisis
situasi sasaran
Temukan masalah pokok (ketidaksesuaian
keadaan sekarang dengan harapan).
3. Merumuskan
sasaran
Perumusan sasaran didasarkan pada:
a. Visi:
wawasan dan pandangan jauh ke depan yang menjadi impian sekolah sebagai pemandu
dan arah bagi sekolah agar dijamin kelangsungan hidup dan perkembangannya.
b. Misi:
tugas yang mesti diemban untuk mencapai visi sekolah.
c. Tujuan:
penjabaran dari misi yang akan diemban. Tujuan menjawab apa yang akan dicapai
dan kapan mencapainya.
d. Sasaran:
jabaran tujuan yang lebih praktis, dapat diukur dengan spesifik, jelas
kriterianya dengan indikator-indikator yang rinci. Sasaran dirumuskan
berdasarkan tujuan.
4. Menganalisis
melalui SWOT
Sebelum diidentifikasi
fungsi-fungsi untuk mencapai sasaran: Pengembangan kurikulum, pengembangan
tenaga, pengembangan siswa, iklim akademik, fasilitas, humas, usaha produktif,
layanan khusus, dan ketatausahaan. Masing-masing fungsi dianalisis SWOT sebagai
berikut:
1. Kekuatan
(strength)
2. Kelemahan
(weakness)
3. Peluang
(opportunity)
4. Langkah-langkah
pemecahan (threat)
5.
Menyusun Rencana peningkatan mutu
a. Kepala
sekolah bersama guru-guru dan karyawan menyusun rencana jangka panjang,
menengah, pendek.
b. Buat
skala prioritas program jangka pendek, menengah, panjang.
c. Tiap
program mencakup:
1) Aspek
mutu yang akan dicapai.
2) Kegiatan.
3) Pelaksanaan
kegiatan.
4) Kapan
dan dimana dilaksanakan.
5) Biaya.
6.
Melaksanakan rencana peningkatan mutu
a. Kepala
sekolah dan guru-guru proaktif mendayagunakan sumber daya.
b. Gunakan
pengalaman masa lalu yang relevan.
c. Gunakan
teori-teori yang relevan.
d. Kepala
sekolah dan guru-guru kreatif menjalankan program.
e. Terapkan
konsep mastery learning.
f. Prinsip
individualisasi dalam pembelajaran.
g. Terapkan
program remidi dan pengayaan.
h. Kepala
sekolah melakukan supervisi dan monitoring
secara kontinyu
i.
Kepala sekolah berhak memberi arahan,
bimbingan, dukungan, motivasi, dan teguran yang tepat sehingga guru dan karyawan
tidak merasa terkekang.
7.
Melakukan evaluasi pelaksanaan
a. Evaluasi
kontinyu, jangka pendek (tiap catur wulan), menengah (tiap tahun), dan panjang
(tiap tiga tahun).
b. Melihat
kelemahan dan kelebihan program kegiatan.
c. Penilaian
melibatkan pihak internal dan eksternal.
d. Penilaian
program benar-benar disengaja, dengan instrumen, terdokumentasi.
e. Kelemahan
diinventarisasi jalan pemecahan, kelebihan diinventarisasi cara pengembangan.
f. Indikator
evaluasi: jelas dan disepakati bersama.
8.
Merumuskan sasaran mutu baru
a. Dengan
evaluasi tidak menutup emungkinan sasaran mutu diturunkan, karena sumber daya
yang tidak tersedia atau sasaran tetap tetapi strategi dan mekanisme
pelaksanaan diperbarui.
b. Setelah
sasaran dan mutu baru ditetapkan, dianalisis dengan SWOT lagi untuk menyusun
program untuk tahun mendatang.
G.
MONITORING
DAN EVALUASI
1.
Pengertian monitoring dan evaluasi
Monitoring
lebih menekankan pada proses pelaksanaan MPMBS: pembuatan keputusan,
pengelolaan kelembagaan , pengelolaan program, pengelolaan PBM, dan evaluasi.
Evaluasi
lebih menekankan pada tagihan terhadap hasil MPMBS: pembandingan sasaran yang
telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai.
2.
Tujuan dan manfaat
Tujuan
monitoring dan evaluasi adalah
memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan. Hasil monitoring untuk memberikan balikan bagi
perbaikan pelaksanaan MPMBS. Hasil evaluasi memberikan informasi yang dapat
dijadikan masukan terhadap keseluruhan komponen program MPMBS. Monitoring sama dengan evaluasi proses
dalam totalitas sistem MPMBS.
3.
Komponen MPMBS yang dievaluasi.
a. Konteks:
melihat kebutuhan.
b. Input:
harapan, sumber daya, manajemen.
c. Proses:
pembuatan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, PBM, dan
evaluasi program.
d. Output:
hasil nyata pelaksanaan MPMBS: academic
achievement dan non-academic
achievement.
e. Outcome:
hasil MPMBS jangka panjang.
4.
Rancangan evaluasi dan monitoring
a. Susunan
indikator.
b. Susunan
instrumen.
c. Susunan
petunjuk penilaian.
d. Tentukan
sumber data.
e. Metode
pengumpulan data.
f. Metode
analisis data.
g. Prosedur
dan jadwal evaluasi dan monitoring.
h. Penentuan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
5.
Pelaksanaan monitor dan evaluasi
6.
Laporan hasil monitor dan evaluasi.
H.
PANDUAN
PENYUSUNAN PROGRAM DAN PELAPORAN MPMBS
Panduan
penyusunan program dan pelaporan ini dimaksudkan sebagai acuan dalam menyusun
program dan pelaporan kepada pihak-pihak terkait. Pihak terkait yang dimaksud
adalah pihak-pihak yang secara langsung dan tidak langsung terlibat dalam
pelaksanaan pengembangan MPMBS.
1.
Tujuan penyusunan program dan pelaporan
a. Menggali
partisipasi pihak-pihak yang berkepentingan dalam meningjatkan mutu sekolah.
b. Sosialisasi
adanya program MPMBS kepada masyarakat pada umumnya.
c. Menumbuhkan
kesadaran warga sekolah unuk peduli dan partisipasi aktif mendukung program
peningkatan mutu pendidikan.
d. Menggali
masukan penyempurnaan MPMBS sesuai kondisi dan situasi setempat.
e. Memberikan
rambu-rambu pelaksanaan MPMBS.
f. Memberikan
rambu pelaporan MPMBS.
2.
Komponen program
a. Profil
sekolah
b. Visi,
misi, tujuan, dan sasaran
c. Evaluasi
diri: kekuatan dan kelemahan sekolah terkait dengan sasaran
d. Program
sekolah untuk mencapai sasaran
e. Rencana
anggaran.
3.
Profil sekolah
Profil
sekolah (PS) adalah gambaran kondisi sekolah pada saat ini. PS sebagai
pertimbangan langkah ke depan. Profil sekolah mencakup:
a. Input
1) Jumlah
siswa
2) Jumlah
guru
3) Jumlah
sarana prasarana
4) Data
siswa
5) Karakteristik
orang tua
6) Potensi
lingkungan sekolah
b. Output
1) Proporsi
siswa mengulang kelas, drop out, lulusan.
2) Proporsi
lulusan yang diterima di bidang pendidikan berikutnya.
3) Prestasi
sekolah lain di bidang akademik dan non akademik.
Berdasarkan
profil, dapat dianalisis potensi sekolah, harapan masa depan, tantangan,
kelemahan, dan usaha pemecahan.
4.
Visi, misi, tujuan, dan sasaran
Visi
adalah gambaran sekolah yang diharapkan/diimpikan di masaq depan. Dasarnya
tujuan penidikan nasional dan tujuan nasional per jenjang pendidikan. tiap
sekolah memiliki visi yang tidak selalu sama, tetap dalam koridor ptujuan
pendidikan nasional. Jika visi merupakan harapan ideal yang diinginkan sekolah,
misi merupakan indicator jangka penjang, misalnya delapan sampai sepuluh tahun
mendatang. Untuk itu perlu dirumuskan tujuan sekolah. Tujuan sekolah dirumuskan
dalam jangka waktu menengah misalnya empat tahun. Setelah tujuan dirumuskan,
langkah selanjutnya adalah menetapkan target atau sasara. Sasaran dirumuskan
dalam jangka pendek, misalnya 1 tahun. Sasaran merupakan tahapan untuk mencapai
tujuan 4 tahun.
5.
Evaluasi diri
Setelah
sasaran ditentukan, skolah melakukan evaluasi diri dengan menginventarisasi
kekuatan dan kelemahan dalam rangka mencapai sasaran. Evaluasi dilakukan oleh
team, bukan oleh individu, sehingga hasilnya obyektif. Sekolah bias minta
bantuan pada pakar dari karangan orang tua, tenaga perguruan tinggi, pengawas,
maupun masyarakat di sekitar sekolah.
6.
Program kerja
Program
kerja merupakan upaya mencapai target yang didasarkan pada kekuatan yang
mendukung dan upaya mengatasi kelemahan. Oleh sebab itu, analisis SWOT
diperlukan untuk situasi dan kondisi sekolah masing-masing sangat diperlukan
sebelum menyusun program kerja. Program kerja sekolah disusun berdaasarkan
target yan telah dirumuskan sebelumnya. Program kerja sekolah yang satu dengan
yang lainnya akan berbeda, bergantung pada visi, misi, dan sasaran. Program
kegiatan yang disusun hendaknya tidak terlalu ambisius, tetapi juga tidak
terlalu sederhana atau samadengan sebelumnya. Target yang dijadikan dasar dalam
menyusun program kerja hendaknya dapat diukur, sementara programnya dapat
dilaksanakan.
7.
Anggaran
Setiap
kegiatan disusun anggarannya, menakup penerimaan dan pengeluaran secara
lengkap. Anggaran bersifat luwes, artinya jika dalam perencanaan perlu
penyesuaian akibat kegiatan yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Anggaran
disusun berangkat dari rencana kegiatan kemudian diperhitungkan biayanya, bukan
dari jumlah dana yang tersedia kemudian dialokasikan habis. Realisasi anggaran
yan lebih dan/atau kurang dianalisis sebab-sebabnya.
I.
PENGAJUAN
PROPOSAL DAN PELAPORAN
1.
Pengajuan proposal
a. Sekolah
membentuk tim kerja unu membuat proposal peningkatan mutu pendidikan
b. Proposal(termasuk
profil sekolah) yang telah dibuat diajukan kepada dinas pendidikan lengkap
dengan lampirannya.
2.
Laporan
a. Sebagai
wujud tanggung jawabnya, sekolah membuat laporan pelaksanaan kegiatan, dan
hasil kegiatan kepada masyarakat melalui dewan sekolah, dinas pendidikan, dan
yayasan.
b. Laporan
diketahui oleh dewan sekolah.
c. Sekolah
harus mencari dan meNUA(Nilai Ujian Akhir)kan strategi baru sebagai upaya untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah.
d. Laporan
mencakup:
1) Laporan
pelaksanaan program
Yang termasuk dalam laporan pelaksanaan
program adalah penapaian target mutu, strategi pelaksanaa, pelaksanaan
kegiatan, dampak program, kendala pelaksanaan program, dan saran.
2) Laporan
keuangan
Laporan keuangan dilaksanakan seara
periodic, laporan ini disampaikan kepada dinas pendidikan dan komite sekolah
serta orang tua siswa. Ada tiga sistem pembukuan yang harus dilakukan sekolah
yaitu: keuangan yang berasal dari siswa, dana yang berasal dari pemerintah, dan
dana yang berasal dari masyarakat pada umumnya.
3.
Mekanisme
a. Semua
sistem penyelenggaraan sekolah berada di bawah koordinasi dinas pendidikan
kota/kabupaten.
b. Dewan
sekolah sebagai mitra kerja sekolah dalam melaksanakan tugasnya selalu
bekerjasama dengan pihak sekolah.
c. Setiap
keputusan peningkatan muitu pendidikan di sekolah merupakan hasil rumusan warga
sekolah yang dikomunikasikan kepada pengurus dewan sekolah.
d. Pengelola
sekolah dan dewan sekolah mempunyai hubungan sinergik yang saling membantu.
e. Dewan
sekolah melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada masyarakat dan diketahui
pimpinan sekolah.
f. Pimpinan
sekolah dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada dinas pendidikan.
g. Komunikasi
antara sekolah dan orang tua dan masyarakat dilaksanakan secara berkala.
6 Desember 2018 pukul 15.40
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
6 Desember 2018 pukul 17.18
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^