Teori-Teori Kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Antropologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang
sifat hakekat manusia. Pada diri manusia
terdapat sifat yang berbeda satu sama lain. Rasa ingin tahu mendorong manusia
untuk terus meneliti dan menelaah tentang pertanyaan- pertanyaan yang
menyangkut apakah manusia itu sebagai mahluk social dan mahluk biologis. Dalam
hal ini manusia mencoba untuk mendalami mengenai tentang antropologi terutama
pada sisi teori kebudayaan antropologi dan metode yang digunakan untuk
penyelidikan antropologi.
Teori kebudayaan merupakan suatu gambaran mengenai hal hal
yang menjadi kebiasaan dalam kehidupan manusia sejak dulu hingga sekarang.Koentjaraningrat,
mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah
hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.
Dalam mendalami suatu kebudayaan maka
diperlukan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis teori yang ingi di
pecahkan . metode penyelidikan merupakan salah satu cara untuk mendalami serta
mencari informasi mengenai pertanyaan tentang antropologi. Teori dan metode
penyelidikan sangat berpengaruh besar terhadap proses penelaah mengenai
antropologi. Maka dari itu kami selaku mahasiswa ,akan membuat makalah yang
didalamnya terkandung materi mengenai “teori – teori kebudayaan dan metode
penyelidikan antropologi.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
2.
Apa saja yang termasuk dalam teori kebudayaan?
3.
Apa yang dimaksud antropologi?
4.
Apa saja jenis metode yang digunakan untuk menyelidiki
antropologi?
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan
dan teori kebudayaan
2.
Untuk mengetahiu jenis jenis teori kebudayaan
3.
Untuk memahami pengertian dari antropologi
4.
Untuk menganalisis jenis – jenis metode yang digunakan
dalam penyelidikan antropologi
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kebudayaan
Secara
sederhana kebudayaan berarti semua
cara hidup yang telah diperkembangkan oleh anggota-anggota suatu masyarakat.
Pada awalnya,
konsep kebudayaan yang benar-benar jelas yang pertama kalinya di perkenalkan
oleh Sir Edward Brnett Taylor. Seorang ahli Antropologi Inggris pada tahun
1871, mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks keseluruhan yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, dan lain-lain.
Pada waktu itu, banyak sekali definisi mengenai kebudayaan baik dari para ahli
antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah dan kesusastraan. Bahkan pada tahun
1950, A.L. Kroeber dan Clyde Kluchkhon telah berhasil mengumpulkan lebih dari seratus
definisi ( 176 definisi ) yang diterbitkan dalam buku berjudul Culture
: A Critical Review of Concept and Definition (1952).
Menurut pandangan superorganis, kebudayaan
adalah realitas super dan ada di atas dan di luar pendukung individualnya dan kebudayaan
mempunyai hukum-hukum tersendiri. Dalam pandangan konseptualisme kebudayaan
bukanlah suatu entitas sama sekali, tetapi sebuah konsep yang digunakan
antropolog untuk menghimpun fakta-fakta yang terpisah. Dalam pandangan realis
kebudayaan merupakan sebuah konsep dan sebuah entitas empiris. Kebudayaan
adalah suatu konsep sebab ia bangunan dasar dari ilmu antropologi.
Menurut
Atmadja, teori kebudayaan adalah kebudayaan yang timbul sebagai suatu usaha
budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan di daerah-daerah seluruh
Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuj
kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan
baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan
itu sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
1.
Wujud Kebudayaan
Dalam Koentjaraningrat, (2003 : 74 ) J.J
Honingmann mengatakan bahwa ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
1.
Ideas
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari
kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan
tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang
bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan,
dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam
masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat
istiadat.
2.
Activities
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena
menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini
bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini
terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta
bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud
perilaku dan bahasa.
3.
Artifacts
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana
seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba,
dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer
dll.
2. Unsur-Unsur
Kebudayaan
Menurut
C. Kluckhon(dalam Koentjaraningrat. 2003:81) terdapat tujuh unsur kebudayaan,
antara lain :
1) Bahasa
2) Sistem pengetahuan
3) Organisasi sosial
4) Sistem peralatan hidup dan teknologi
5) Sistem mata pencarian hidup
6) Sistem religi
7) Kesenian
Kebudayaan,
sebagai suatu pengetahuan yang dipelajari orang sebagai anggota dari suatu
kelompok, tidak dapat diamati secara langsung. Jika kita ingin menemukan hal
yang diketahui orang maka kita harus menyelami alam pikir mereka, dimam-mana
setiap orang mempelajari kebudayaan mereka dengan mengamati oarang lain,
mendengarkan mereka,kemudian membuat suatu kesimpulan. Maka disinilah peran
seorang etnograper meleakukan proses yang sama yaitu dengan memahami hal yang
dilihat dan didengarkan untuk menyimoulkan hal yang diketahui orang dimana hal
ini meliputi pemikiran atas kenyataan. Dalam melakukan kerja lapangan,
etnografer membuat sebuah kesimpulan budaya dari tiga sumber sehingga hal ini
menjadi dasar adanya saling keterkaitan yamg sangat kuat tentang Etnograpi dan
Kebudayaan itu sendiri yaitu:
- Dari hal yang dikatakan orang
- Dari cara orang bertindak, dan
- Dari berbagai artefak yang digunakan orang.
B.
Teori -
teori kebudayaan
F PANDANGAN
TEORI KEBUDAYAAN
1) Pandangan superoganik tentang kebudayaan
Inti pandangan ini adalah kebudayaan merupakan
sebuah kenyataan sui generis, karena
itu mesti dijelaskan dengan hukum-hukumnya sendiri. Meskipun adalah benar bahwa
faktor-faktor tertentu tehnologi dan ekonomi umpamanya mungkin menjadi sumber
utama pertumbuhan kebudayaan, tetapi itu tidak berarti bahwa kebudayaan dapat
diredusir menjadi tehnologi dan ekonomi. Kebudayaan tidak mungkin diterangkan
dengan menggunakan sumbernya sebagaimana sebuah molekul dimengerti hanya dengan
jumlah atom-atomnya, sumber-sumber bisa menjelaskan bagaimana kebudayaan
muncul, tetapi bukan kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan dengan ringkas lebih
dari pada hasil kekuatan sosial atau ekonomi, kebudayaan merupakan realitas
yang menyebabkan mungkin ada.
2) Pandangan kaum konseptualis tentang
kebudayaan
Pada umumnya antropolog Amerika menganut apa
yang dinamakan pandangan konseptualis tentang kebudayaan. Mereka mengatakan
bahwa kebudayaan adalah konsep atau konstruk seseorang antropolog. Jika kaum
konseptualis membedakan kebudayaan dan pola-polanya, hal itu semata-mata untuk
maksud kajian dan bukan karena dia mempercayai bahwa kebudayaan suatu entitas
yang riil. Namun demikian, para pengikut konseptualis tidak setuju tentang
sejauh mana individu dapat mempengaruhi proses budaya.
3) Pandangan golongan realis tentang kebudayaan
Antropolog seperti
David Bidney dan sejarawan Philip Bagby mempertahankan bahwa kebudayaan adalah
sebuah konsep dan sebuah realitas. Bagby membantah bahwa kebudayaan adalah
sebuah abstraksi dalam arti, bahwa tidak kebudayaan itu sendiri dan tidak pula
pola-pola yang membentuknya dapat diamati secara keseluruhan.
C. Pengertian antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang
mempelajari tentangbudaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau
muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat
istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti
kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik
beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal
dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos)
yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana"
(dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi
mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Antropologi memiliki
dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi
kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan
Antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak
diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode Antropologi sekarang
seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal.
F
Antropologi
menurut para ahli
·
David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang
tidak terbatas tentang umat manusia
·
Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna,
bentuk fisik masyarakat sertakebudayaan yang dihasilkan
·
William A. Havilland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta
untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
D. Metode penyelidikan antropologi
Adapun metode penilitian antropologi yang
dapat digunakan, yaitu deskriptif,
komparatif, studi kasus, etnografis, dan survey.
1. Metode deskriptif
2.
Metode komparatif antropologi adalah
metode penelitian yang mencabut unsur-unsur kebudayaan dari konteks
masyarakat yang hidup dan dibandingkan dengan
sebanyak mungkin unsur-unsur dan aspek suatu kebudayaan.
Penelitian komparatif jenis kedua (proses perubahan
kebudayaan), pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yakni metode
komparatif diakronikndan sinkronik.
Pengertian metode komparatif diakronik di lapangan terjadi apabila seorang
peneliti mengumpulkan data
etnografi dalam suatu komunitas pada saat tertentu, lalu di ulang beberapa
tahun kemudian pada komunitas yang sama. Sedangkan metode komparatif
singkronik, apabila seorang peneliti mengumpulkan data etnografi dalamdua
komunitas dengan latar belakang kebudayaan etnik yang sama, tetapi komunitas
yang satu keadaannya relatif terisolasi dan
tertutup, sedangkan komunitas lainnya keadaannya
lebih terbuka atau orbiditas.
DAFTAR
PUSTAKA
Manan ,imran . 1989. Anthropologi
pendidikan . Jakarta :dikti
Ihromi , T.O.1998.Pokok -Pokok Antropologi
Budaya.jakarta:gramedia
Kaplan ,david.2002.Teori Budaya .yogyakarta : pustaka
pelajar offset
6 Desember 2018 pukul 15.40
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
6 Desember 2018 pukul 17.19
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^