LAYANAN PARKIR DAN KEAMANAN DI KAMPUS II SMAN 10 MALANG
LAPORAN OBSERVASI
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Layanan Khusus
yang dibina oleh Dr. H. Imron Arifin, M.Pd.
oleh
Novita Rahayu
140131603678
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
November 2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tentang “Layanan Keamanan Dan Parkir di Kampus II Sman 10 Malang ” dengan baik dan lancar.
Laporan penelitian ini penulis tujukan kepada:
1. Dosen mata kuliah, Manajemen Layanan Khusus, Bapak Dr. H. Imron Arifin, M.Pd.
2. Pembaca laporan observasi “Layanan Keamanan dan Parkir di Kampus II SMAN 10 Malang ” .
Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada:
1. Dosen mata kuliah, Manajemen Layanan Khusus, Bapak Dr. H. Imron Arifin, M.Pd yang telah membimbing penulis untuk melakukan penelitian.
2. Anggota kelompok yang membantu dan bekerjasama dalam penyelenggaraan dan penyelesaian tugas observasi.
3. Kepada Kepala SMAN 10 Malang, yang telah memberikan izin untuk melakukan observasi.
4. Kepada Waka Sarana dan Prasarana Kampus II SMAN 10 Malang yang telah bersedia menjadi narasumber dalam observasi.
Penulis sadar bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang sifatnya membangun agar memberikan nilai lebih bagi penulis untuk memperbaiki penyusunan laporan penelitian berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Malang, 11 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Lampiran iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Parkir dan Keamanan Sekolah 3
B. Cara untuk Pengelolaan Sistem Parkir dan Keamanan Sekolah 6
C. Progam untuk Pelaksanaan Layanan Parkir dan
Keamanan di Sekolah 7
D. Usaha dan Kiat yang Dibutuhkan dalam Mewujudkan
Sistem Parkir dan Keamanan Sekolah 8
E. Program Keamanan dan Perparkiran Sekolah dan
Kaitannya dengan Peningkatan Belajar 9
BAB III HASIL OBSERVASI LAPANGAN
A. Hasil Observasi 11
BAB IV ANALISIS SWOT
A. Pembahasan Analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threats) 16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 21
B. Saran 21
Daftar Rujukan 22
Lampiran 23
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Malang 23
2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 24
3. Wawancara 25
4. Petugas Dan Komponen Keamanan Di Sekolah 26
5. Pos Satpam 26
6. Perlengkapan Pengunjung 27
7. Parkir Sekolah 28
8. Parkir Pengunjung 28
9. Tempat Berkumpul Jika Terjadi Bahaya 29
10. Denah Sekolah 29
11. Sesi Wawancara 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen layanan khusus merupakan manajemen untuk mengatur segala bentuk layanan yang diberikan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensis yang dimiliki oleh peserta didik. Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar pembelajaran serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Layanan khusus yang disediakan oleh sekolah terdiri layanan perpustakaan, layanan kesehatan peserta didik, layanan asrama, layanan BK(Bimibingan dan Konseling), layanan kafetaria, layanan labotaratorium, layanan koperasi sekolah dan layanan keamanan.
Salah satu bagian dari manajemen layanan khusus adalah layanan parkir dan keamanan.. Layanan keaman merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan bermotor yang tidak bersifat sementara. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Parkir adalah meletakkan (berhenti ) kendaraan pada suatu tempat untuk beberapa saat. Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu pendek atau lama, sesuai dengan kebutuhan pengendara.. Sedangkan keamanan adalah suatu bentuk situasi yang mana individu merasa nyaman dan terbebas dari rasa bahaya. Kemanan di sekolah merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, karena keamanan akan menciptakan suasana nyaman terhadap peserta didik sehingga mereka akan lebih fokus untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
Layanan keamanan menjamin kemanan pada saat peserta didik sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sedangkan layanan parkir menjamin keamanan kendaraan yang dibawa peserta didik ke sekolah. Oleh karena itu, saya melakukan observasi di SMAN 10 Malang tentang “Layanan Keamanan dan Parkir di Kampus II SMAN 10 Malang”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian parkir dan keamanan sekolah?
2. Bagaimana cara untuk pengelolaan sistem parkir dan keamanan sekolah?
3. Apa saja progam untuk pelaksanaan layanan parkir dan keamanan di sekolah?
4. Apa saja usaha dan kiat yang dibutuhkan dalam mewujudkan sistem parkir dan keamanan sekolah?
5. Bagaimana program keamanan dan perparkiran sekolah dan
Kaitannya dengan peningkatan belajar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tentang pengertian parkir dan keamanan sekolah
2. Untuk mengetahui pengelolaan sistem parkir dan keamanan sekolah.
3. Mengetahui pelaksanaan progam parkir dan keamanan di sekolah.
4. Mengetahui bagaimana mewujudkan sistem parkir dan keamanan sekolah.
5. Mengetahui program keamanan dan perparkiran sekolah dan kaitannya dengan peningkatan belajar.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Parkir Dan Keamanan Sekolah
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan bermotor yang tidak bersifat sementara. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Parkir adalah meletakkan (berhenti ) kendaraan pada suatu tempat untuk beberapa saat. Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu pendek atau lama, sesuai dengan kebutuhan pengendara. Dari pendapat diatas dapat saya simpulkan bahwa Parkir adalah tempat /lokasi yang telah ditentukan untuk berhentinya kendaraan sementara waktu dalam waktu yang singkat. Parkir sekolah merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan oleh pihak lembaga pendidikan untuk memberikan fasilitas berupa lahan yang digunakan untuk meletakkan kendaraan yang dibawa oleh peserta didik untuk menghindarkan dari praktik pencurian kendaraan, dan melindungi kendaraan dari kerusakan yang disebabkan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Keamanan adalah suatu bentuk situasi yang mana individu merasa nyaman dan terbebas dari rasa bahaya. Kemanan di sekolah merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, karena keamanan akan menciptakan suasana nyaman terhadap peserta didik sehingga mereka akan lebih focus untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Layanan keamanan adalah adanya satpam sekolah. Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan, adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.Layanan ini, dapat membantu peserta didik dalam hal menyangkut keamanan di sekolah. Satpam memiliki tugas untuk mengontrol keamanan yang ada di lingkungan sekolah, baik dari gangguan manusia maupun binatang. Keamanan yang ada di lingkungan sekolah harus selalu dibangun, karena keamanan sekolah nantinya akan menimbulkan rasa nyaman terhadap peserta didik, sehingga mereka dapat fokus belajar dan dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh lembaga pendidikan.
Keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan suatu sekolah ditentukan oleh nilai‑nilai dan sikap warga sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan komite sekolah. Pada sekolah yang aman, warga sekolah mempunyai komitmen yang mendalam dalam menciptakan dan menjaga sekolah. Insiden intimidasi, kekerasan diselesaikan dengan cepat, efektif dan pemulihan hubungan antar warga sekolah cepat dipulihkan. Dibawah ini ada beberapa tujuan keamanan di sekolah, yaitu:
1. Mengembangkan budaya sekolah yang positif dan fokusnya adalah pada keamanan di lingkungan sekitar sekolah.
2. Membangun komunitas sekolah dengan cara saling menghargai, adil, menerapkan azas persamaan dan inklusi agar tercipta suasana aman, tentram dan damai disekitar lingkungan sekolah.
3. Mengatur dan mengkomunikasikan secara konsisten perilaku yang diharapkan.
4. Mengajar, memberi contoh dan mendorong prilaku sosial yang bertanggung jawab yang memberi kontribusi terhadap komunitas sekolah.
5. Memecahkan masalah secara damai menghargai perbedaan dan mengedepankan hak asasi manusia.
6. Bertanggung jawab, dan bermitra dengan masyarakat, untuk memecahkan masalah keamanan yang penting.
7. Berkerjasama untuk memahami bersama isu‑isu tentang kekerasan terhadap siswa yang lebih lemah, hukuman fisik, rasisme, ketidakadilan gender, dan berbagai ketakutan lainnya.
8. Merespon secara konsisten dan adil terhadap berbagai insiden dan menggunakan intervensi untuk memperbaiki kerusakan fisik maupun psikis dan memperkuat hubungan dan mengembalikan rasa percaya diri.
9. Berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan, prosedur, praktek‑praktek yang mempromosikan keamanan sekolah.
10. Memonitor dan mengevaluasi lingkungan sekolah untuk bukti dan peningkatan keamanan sekolah.
11. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi sekolah yang pencapaian sekolah yang aman, damai dan teratur sambil menyebutkan hal‑hal yang masih perlu untuk ditingkatkan.
Sedangkan berikut ini akan dipaparkan beberapa fungsi keamanan di lembaga pendidikan atau sekolah, yaitu:
1. Memberikan rasa nyaman terhadap seluruh warga sekolah selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Melatih siswa untuk hidup disiplin dan mandiri.
3. Menjaga sekolah agar tetap aman terhadap ancaman bahaya dari luar.
4. Memberikan pengertian kepada peserta didik dan warga sekolah untuk menjaga keamanan di sekolah.
5. Para siswa bisa membantu untuk melaporkan sirkulasi keadaan keamanan sekeliling sekolah kepada kepala sekolah.
Berikut ini akan kami jelaskan beberapa tujuan dari layanan perparkiran yang ada di lembaga pendidikan atau sekolah, sebagai berikut:
1. Bekerjasama untuk menjaga ketertiban para siswa ketika parkir di lingkungan sekolah.
2. Untuk mengendalikan jumlah kendaraan yang keluar masuk dilingkungan sekolah.
3. Meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas sakolah.
4. Mendukung tindakan pembatasan lalu lintas.
5. Memberikan kemudahan untuk siswa yang membawa kendaraan.
6. Melatih ketertiban dan kedisiplinan para siswa.
7. Berpartisipasi dalam pengembangan, kebijakan, prosedur, praktek‑praktek yang mempromosikan sekolah parkiran sekolah.
8. Mengembangkan budaya sekolah yang positif dan fokusnya adalah pada keamanan. perparkiran di lingkungan sekitar sekolah.
9. Mengajar, memberi contoh dan mendorong prilaku sosial yang bertanggung jawab yang memberi kontribusi terhadap komunitas sekolah.
Sedangkan fungsi dari diadakanya layanan keamnan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan tempat atau layanan perparkiran kendaraan bagi peserta didik dan warga sekolah.
2. Sebagai tempat untuk menertibkan kendaraan yang dibawa siswa dan warga sekolah.
3. Sebagai alternatif pemasukan sumber dana bagi sekolah.
Sebagai pencegahan bentuk‑bentuk tindak kriminal (pencurian).
B. Pengelolaan Sistem Parkir dan Keamanan Sekolah
Pengelolaan layanan parkir dan keamanan berdasarkan substansi manajemen pendidikan adalah penciptaan layanan parkir dan keamanan sekolah yang dicakup dalam ranah penyediaan sarana dan prasaranan sekolah. Hal ini dikarenakan layanan keamanan dan parkir di sekolah termasuk dalam rencana progam penyediaan sarana prasarana kepada peserta didik agar dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinyai tanpa ada hambatan.
Penyediaan layanan parkir dan keamanan di sekolah, sangat perlu dilaksanakan, guna menciptakan suasana belajar yang aman dan tanpa ada gangguan. seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa, penyediaan layanan parkir dan keamanan di sekolah termasuk dalam ranah manajemen sarana dan prasarana di sekolah, jadi dalam hal ini pihak yang bertanggung jawab dalam manajemen sarana dan prasarana harus mampu mewujudkan progam tersebut.
Pengelolaan yang dimaksut dapat berupa upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mewujudkan, menjaga, dan meningkatkan kualitas dari layanan parkir dan keamanan. Pengelolaan berarti proses pengawasan, pemantauan dan perbaikan terhadap sistem parkir dan keamanan yang sedang dilaksanakan di sekolah dalam rangka pemenuhan layanan pesera didik. Pengelolaan parkir dapat diwujudkan dengan cara menyediakan lahan parkir, memberikan fasilitas penitipan barang untuk sementara, dan adanya karcis yang digunakan untuk parkir di lingkungan sekolah. Untuk pengelolaan keamanan dapat dilakukan dengan cara memberdayakan security dalam menjaga keamanan lingkungan sekolah, memantau kinerja dari security, dan melakukan pelatihan terhadap security agar lebih berkualitas dan professional sesuai bidang pekerjaan.
Berikut dapat dipertimbangkan untuk dipergunakan dalam mengevaluasi layanan keamanan dan perparkiran sekolah sebagai salah satu kegiatan dari pengelolaan layanan sekolah:
1. Sekolah seharusnya mengoprasikan system keamanan dan perparkiran sendiri lebih baik daripada mengadakan kontrak dengan pelayanan umum.
2. Program keamanan dan perparkiran harus diarahkan oleh seorang pegawai yang mempunyai kemampuan dan mempunyai cukup waktu untuk membantu semua operasi.
3. Pada keadaan tertentu seharusnya ada orang lain menggantikan seorang penjaga parkir.
4. Pengklasifikasian atau pengaturan pegawai‑pegawai yang baik‑baik yang seharusnya digunakan guru‑guru untuk menjaga keamanan sekolah.
5. Semua peraturan dan semua ketentuan yang ditetapkan oleh pembuat peraturan harus dipegang dan ditaati.
6. Inspeksi oleh bagian petugas keamanan seharusnya dijadikan pedomandan semua rekomendasi seharusnya juga digunakan
7. Pengaturan pegawai yang bertugas sebagai penjaga disekolah secara teratur seharusnya diberikan ijin jika ada kepentingan lain.
8. Sebuah rencana yang cukup memadai sebagai pedoman untuk mengerjakan atau memperbaiki area parkir disekolah.
9. Tentang pengaturan keamanan dan perparkiran sekolah siswa seharusnya diangkat oleh dewan sekolah dan berguna dalam sertifikan dan pengklasifikasian pegawai.
10. Tak seorangpun dari siswa disekolah, ditunjuk supervisi, dan kemudian diijinkan untuk mengamankan parkiran di dalam sekolah tersebut.
C. Progam untuk Pelaksanaan Layanan Parkir dan Keamanan Di Sekolah
Untuk mewujudkan sekolah yang aman perlu dilakukan beberapa langkah. Pertama, tugas pertama dari komite ini adalah melakukan needs assessment mengenai keadaan sekolah saat ini ditinjau dari segi keamanan. Berdasarkan penilaian awal ini, komite dapat memperoleh pengetahuan mengenai kekuatan dan kelemahan sekolah dalam hal keamanan. Berdasarkan hal ini rencana untuk mewujudkan sekolah yang aman. Untuk meningkatkan keamanan sekolah, upaya harus difokuskan pada bangunan fisik sekolah, tata letak dan kebijakan dan prosedur yang ada untuk melaksanakan kegiatan sehari‑hari dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.
Bangunan sekolah, kelas, ruang lab, kantor, perpustakaan, lapangan olah raga dan halaman sekolah harus direview. Selain itu, berbagai kebijakan dan prosedur juga akses masuk sekolah harus dinilai kembali. Penggunaan teknologi untuk mencegah orang masuk penyusup masuk dari luar seperti alarm, pagar, teralis harus dipertimbangkan. Pencegahan ini harus distandarkan oleh sekolah dan standar‑standar lain untuk mencegah hal‑hal yang tidak diinginkan harus dibuat seperti membawa benda‑benda tajam atau benda‑benda lain yang berbahaya. Jalur komunikasi dan prosedur yang harus diikuti bila terjadi kejadian pencurian atau pelanggaran lainnya harus dibuat.
Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dapat menjalankan tugasnya dengan cara mengawasi atau memantau tindakan‑tindakan negatif para siswa, bila sudah keterlaluan PKS dapat melaporkan kepada pihak guru. Tetapi PKS juga ditugaskan sebagai pengatur lalu lintas, tetapi hanya di tempat‑tempat dan jam tertentu saja.
D. Kiat untuk Mewujudkan Sistem Parkir dan Keamanan Sekolah
Dalam pelaksanaan layananan keamanan dan perparkiran di sekolah, maka pihak sekolah perlu menciptakan suatu keamanan sekolah dengan cara:
1. Tata tertib sekolah tersosialisasi dengan baik dan ditegakkan.
2. Mewujudkan sekolah yang bersih dan sehat bagi warga sekolah melalui budaya sadar bersih di sekolah.
3. Membina kerukunan antar warga sekolah melalui silaturahmi dan program kegiatan bersama.
4. Meningkatkan keamanan sekolah selama 24 jam setiap hari.
5. Menjalin kerja sama yang erat dengan warga dan aparat setempat dalam menjaga keamanan dan kekeluargaan.
6. Melaksanakan kegiatan sosial dalam lingkungan masyarakat.
Hal‑hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Halaman dijaga sedemikian rupa sehingga tidak ada batu‑batu tajam, pecahan kaca yang dapat membahayakan anak.
2. Letak lapangan olah raga jangan terlalu jauh dari gedung sekolah dan jangan terlalu dekat dengan jalan besar.
3. Semua candela dan pintu diatur sedemikian rupa agar membuka kearah keluar.
E. Program Keamanan dan Perparkiran Sekolah dan Kaitannya dengan Peningkatan Belajar
Dalam program keamanan dan perparkiran, sekolah harus memperhatikan kenyamanan, keamanann dan kedisiplinan agar dapat memperlancar Proses Belajar Mengajar (PBM).
Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Warga sekolah saling mendukung dan menghargai.
2. Semua warga menerapkan disiplin yang efektif.
3. Sekolah memberikan pembelajaran terbaik.
4. Warga sekolah mengembangkan sikap persamaan, keadilan, dan saling pengertian.
5. Perilaku dan sikap yang diharapkan sekolah diajarkan.
6. Strategi pengelolaan prilaku yang menyimpang sifatnya supportif terhadap siswa.
7. Adanya program penyembuhan/terapi.
8. Adanya pemodelan/ contoh prilaku dan sikap yang diharapkan dari semua staf sekolah.
9. Adanya hubungan yang baik antara sekolah dan orang tua, komite sekolah dan masyarakat.
Dengan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin dapat meningkatan peningkatan belajar pada peserta didik, dan guru juga dapat lebih mudah dalam menjalankan tugas mengajar. Dalam program keamanan dan perparkiran ini sekolah juga membentuk PKS agar lebih membantu dan mempermudah kegiatan belajar mengajar dengan fungsinya sebagai membantu mengkondisikan suasana belajar yang kondusif. Membantu menjadikan warga belajar agar berperilaku tertib dan disiplin.
BAB III
HASIL OBSERVASI LAPANGAN
A. Hasil Observasi
1. Tempat observasi
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Malang (Kampus II)
b. Alamat Sekolah : Kampus I :Jl. Danau Grati No. 01 Malang
KampusII: Jl. Raya Tlogowaru Malang
c. Kepala Sekolah : Drs. Tri Suharno, M.Pd.
2. Hasil wawancara
a. Pewawancara : Novita Rahayu
b. Identitas Narasumber
1) Nama : Anindhita Puspandari S.Pd
2) TTL : Malang, 11 September 1987
3) Alamat : Perum Godang Mandiri Blok C 28
Lowokwaru, Malang
4) Jabatan : Admin Sarana dan Prasarana sejak 2011
sampai sekarang
c. Waktu Pelaksanaan : 20 oktober 2015 pukul 10 WIB
d. Tempat : Kampus II SMA Negeri 10 Malang
e. Ruang : Ruang Tamu Kampus II SMA Negeri 10
Malang
f. Kegiatan : Observasi dan Wawancara
g. Tema Kegiatan : Observasi tentang Sistem Parkir dan
Keamanan di Kampus II SMA Negeri 10 Malang
Sistem parkir dan keamanan di SMAN 10 Malang, terutama yang berada di kampus II SMAN 10 Malang dilakukan dengan cara menjamin keamanan dan keselamatan dari kendaraan yang dibawa oleh peserta didik. Penjaminan yang dimaksud , dilakukan dengan cara memberikan lahan parkir untuk kendaraan peserta didik, gurudan personalia sekolah dalam satu kawasan ndan dapat dipantau secara efisien karena terletak pada satu kawasan area parkir. Area untuk parkir di kampus II SMAN 10 Malang, berada pada area samping lingkungan sekolah. Lahan parkir dibagi menjadi beberapa blok antara lainblok untuk parkir guru, parkir peserta didik, parkir kendaraan transportasi sekolah dan parkir untuk personalia sekolah. Selain area parkir yang telah disebutkan diatas, di kampus II SMAN 10 Malang juga terdapat area khusus untuk parkir tamu yang berkunjung ke sekolah. Keamanan parkir biasanya dipantau langsung oleh pihak keamanan yang ada di pos satpam. Untuk keamanan secara keseluruhan dilaksanakan oleh
Pihak keamanan yang terdiri dari 12 petugas keamanan dan dibagi menjadi 3 sift, yaitu sift pagi mulai pukul 07.00-15.00 WIB, sift sore antara pukul 15.00-22.00 WIB, dan untuk sift malam mulai pukul 22.00-07.00 WIB. Setiap penjaga keamanan yang telah diberi tugas untuk melakukan sift keliling untuk memantau keadaan lingkungan sekolah. Khusus untuk sift penjaga pagi,penjaga keamanan juga bertugas untuk menjaga keberadaan dari kendaraan yang terparkir di lingkungan sekolah.
Sesuai dengan yang disebutkan diatas, bahwa yang bertugas sebagai penjaga dan pengelola dalam parkir kendaraan adalah dari pihak keamanan yang sedang bertugas jaga. Untuk pengelolaan parkir,biasanya pengendara akan secara otomatis mengatur posisi kendaraannya sesuai dengan tempat yang telah disediakan oleh pihak kampus II SMAN 10 Malang. Kemudian pihak penjaga keamanan juga akan memantau keamanan dari kendaraan yang ada di area parkir, namun jika terdapat kehilangan benda yang ada di kendaraan, pihak sekolah akan segera meminta pertanggung jawaban dari petugas jaga yang sedang bertugas. Untuk keamanan sekolah terutama di bagian asrama siswa, pihak keamanan akan secara periodik melakukan keliling di lingkungan penting terutama asrama putra dan asrama putri, pihak keamanan akan selalu memantau dan menjamin keamanan di lingkungan sekolah dari berbagai macam ganguan yang ada.
Mekanisme parkir yang ada di lingkungan sekolah adalah dengan cara pengendara akan secara otomatis memarkirkan kendaraan sesuai dengan blok posisi yang telah ditentukan, antara lain blok siswa, guru, dan personalia, serta area parkir untuk kendaraan atau trasportasi sekolah. Parkir secara otomatis yang dilakukan oleh siswa dinilai sebagai wujud dan upayayang dilakukan oleh sekolah dalam menumbuhkan sikap dan kepribadian yang mandiri tanpa bergantung terhadap orang lain, dan ini sangat dinilai positif.
Fasilitas yang disediakan di kampus II SMAN 10 Malang bisa dibilang sangat lengkap untuk ukuran lembaga pendidikan terutama Sekolah Menengah Atas(SMA). Fasilitas yang mendukung dalam sistem parkir dan keamanan salah satunya adalah terdapat lahan parkir yang jauh dari keramaian warga sekitar, tapi masih belum ada tempat penitipan helm dan karcis yang digunakan untuk memasuki atau parkir di area kampus II SMAN 10 Malang. Fasilitas keamanan di asrama salah satunya adalah adanya CCTV, dan security jaga pada sore dan malam hari, yang bertugas untuk menjaga lingkungan sekolah. Apabila jam sekolah sudah berakhir, security digerakkan agar focus pada penjagaan asrama dan portal masuk utama kampus II SMAN 10 Malang. Selain melakukan keamanan pada focus tertentu, security juga bertugas untuk melakukan siskamling sekolah untuk memastikan keamanan dari siswa yang berada di asrama dan lingkungan sekolah. Siskamling juga lebih di fokuskan pada area yang sekiranya dapat dengan mudah dijangkau oleh orang dari luar lingkungan sekolah. Peserta didik yang tinggal di asrama, tidak boleh keluar dari lingkungan sekolah melebihi pukul 17.00 WIB, karena ini merupakan aturan dari sekolah untuk menjaga ketertiban dan keamanan siswa. Apabila siswa memiliki keperluan pribadi untuk keluar dari lingkungan sekolah, maka siswa harus keluar sebelum pukul 17.00 WIB dan kembali ke sekolah tidak boleh lebih dari pukul 17.00 WIB. Jika terdapat acara sekolah yang mengharuskan peserta didik atau siswa untuk keluar dari lingkungan sekolah, maka pihak sekolah akan membuatkan surat ijin terlebih dahulu yang berisi perizinan untuk keluar dari lingkungan sekolah, karena ada acara yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Surat ijin yang telah dibuatkan oleh sekolah, kemudian ditunjukkan kepada security yang sedang jaga di pintu masuk kampus II SMAN 10 Malang. Selain melalui surat ijin yang dibuatkan oleh pihak sekolah, kegiatan siswa yang bersangkutan dengan keperluan sekolah biasanya dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan trasportasi dari sekolah, sehingga secara otomatis security yang sedang berjaga akan membolehkan peserta didik untuk keluar dari lingkungan sekolah. Security akan secara langsung percaya terhadap siswa yang keluar lingkungan sekolah melebihi batas waktu yang ditentukan, karena adanya kendaraan sekolah yang digunakan, maka secara otomatis, hal tersebut merupakan bentuk ijin yang diberikan oleh pihak sekolah yang diberikan kepada peserta didik.
Mengenai kerjasama khusus yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan pihak lain untuk menangani urusan parkir dan keamanan disekolah, sejauh ini belum secara real diwujudkan di kampus II SMAN 10 Malang. Selama ini, untuk menangani urusan parkir dan keamanan masih dapat ditangani oleh pihak dalam dari sekolah sendiri. Apabila terdapat event-event besar yang diselenggarakan sekolah, biasanya dapat dihandle oleh pihak keamanan sendiri dan bantuan dari OSIS kampus II SMAN 10 Malang. Namun apabila dari pihak sekolah sendiri tidak mampu untuk menghandle jaminan keamanan pada saat event tersebut berlangsung, kampus II SMAN 10 Malang pernah untuk meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk ikut andil dalam menjaga keamanan dan ketertiban dari penyelenggaraan event tersebut. Sedangkan untuk masalah parkir pada saat ada event besar, biasanya dapat ditangani oleh pihak keamanan dan dari OSIS yang bertugas untuk mengatur pengamanan perparkiran selama event tersebut berlangsung. Bantuan yang diminta dari pihak kepolisian tidak hanya untuk ikut serta dalam pengamanan event, tetapi juga bantuan berupa pelatihan security. Pelatihan yang dimaksut berupa pelatihan bela diri dan kecakapan dalam menghadapi serangan orang. Pelatihan ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki oleh security, agar lebih handal dan professional.
Menurut ibu Anindhita Puspandari, kekurangan yang dimiliki oleh kampus II SMAN 10 Malang bagian sistem parkir dan keamanan yaitu: untuk kekurangan pada sistem parkir, kampus II SMAN 10 Malang tidak memiliki atuiran khusus yang digunakan untuk parkir seperti karcis parkir yang disertai dengan pencatatan nomor plat kendaraan. Sedangkan untuk keamanan sendiri, beliau berpendapat bahwa sistem keamanan yang ada di kampus II SMAN 10 Malang sudah maksimal, ini ditandai dengan adanya CCTV, siskamling yang dilakukan oleh security jaga(pagi, sore, dan malam). CCTV yang terpasang digunakan untuk memantau lingkungan sekolah, danterfokus pada asrama B(asrama laki-laki). Jumlah kamera yang terpasang adalah 12 buah, dan rekaman kamera langsung dipantau oleh ketua penanggung jawab asrama. Di daerah asrama A(asrama putri) tidak dipasang CCTV dikarenakan pertimbangan siswi putri yang merasa rishi dan malu apabila dimonitoring oleh kepala asrama. Untuk kelebihan dari sistem parkir dan keamana yang ada di kampus II SMAN 10 Malang, antara lain yaitu: mengenai sistem parkir hanya melibatkan orang dalam dan tidak begitu ribet melibatkan orang luar dalam pelaksanaanya. Untuk kelebihan dari keamanan jelas terlihat dari tersedianya SDM yang berkualitas dan professional dalam bidangnya. SDM keamanan yang ada di kampus II SMAN 10 Malang jumlahnya 12 orang, dan keseluruhanya di bagi menjadi 3 sift dalam bertugas menjaga keamanan lingkungan sekolah.
Struktur organisasi keamanan yang ada di kampus II SMAN 10 Malang, yaitu: struktur organisasi keamanan diketuai oleh ibu Anindhita Puspandari selaku Admin Sarpras dan koordinator keamanan adalah Arif Teguh W. struktur organisasi keamanan langsung dari coordinator yang ditunjuk kemudian kepada anggota. Koordinator keamanan bertugas sebagai penanggung jawab keamanan disekolah dan pembuatan jadwal piket yang harus dilaksanakan oleh anggota keamanan. Untuk pembagian jadwal piket yang dibuat oleh koordinator keamanan, dibagi menjadi 3 sift yaitu: sift pagi antara pukul 07.00-15.00 WIB, sift sore antara pukul 15.00-22.00 WIB, dan sift malam antara pukul 22.00-07.00 WIB. Perlengkapan yang disediakan untuk sistem keamanan di sekolah antara lain yaitu, HT, tanda jalan, senter dan lampu jalan. Mengenai kualifikasi yang digunakan dalam memilih anggota security, di sekolah ini belum ada syarat-syarat khusus yang digunakan untuk merekrut security, namun biasanya diutamakan yang pendidikan akhir minimal SMA atau yang sederajad. Upah yang diberikan kepada petugas keamanan disesuaikan dengan ijazah akhir yang digunakan pada saat melamar pekerjaan tersebut. Semakin tinggi lulusan dari petugas keamanan, maka gaji yang diberikan akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknaya.
Masalah yang biasanya dihadapi di kampus II SMAN 10 Malang dalam sistem parkir dan keamanan adalah membutuhkan lahan parkir yang lebih luas apabila terdapat event-event besar sekolah dan pengaturanya. Untuk keamanan adalah masih adanya dinding sekolah yang roboh dan pangjangnya sekitar 5 m, hal ini dapat menyebabkan keamanan lingkungan sekolah menjadi sedikit banyak terganggu. Akibat dinding pembatas antra lingkungan sekolah dan lingkungan warga yang roboh, sekolah berinisiatif untuk memasang seng gelombang untuk menutupi tembok yang roboh dalam sementara waktu. Sebelumnya sekolah sudah mengajukan proposal permintaan dana kepada pihak Dinas Kota Malang, namun dana tersebut terealisasi membutuhkan waktu yang lama. Untuk menjaga keamanan lingkungan sekolah agar tetap stabil, maka pihak sekolah untuk sekarang lebih memfokuskan pada kegiatan keliling keamanan secara intens di daerah yang dindingnya mengalami kerusakan tersebut.
Upaya yang dilakukan oleh pihak kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan parkir dan keamanan di kampus II SMAN 10 Malang, yaitu lebih meningkatkan sistem parkir , sosialisasi kepada pihak keamanan tentang penjagaan parkir, adanya kartu visitor identity , untuk upaya lebih lanjut mengenai sistem perparkiran dapat dilakukan dengan car mencatat setiap kendaraan yang masuk di lingkungan sekolah dan apabila kendaraan tersebut keluar, maka pengendara wajib untuk menujukkan STNK.
Mengenai mekanisme atau prosedur untuk tamu yang akan berkunjung ke sekolah adalah pengunjung harus melapor terlebih dahulu kepasa security yangada di pintu masuk utama, kemudian security akan menelfon pihak TU dan menanyakan apakah yang bersangkutan sudah ada janji dengan tamu yang dimaksud. Apabila belu ada janji,maka petugas keamanan akan memberitahu kepada pengunjung, bahwa yang bersangkutan tidak bisa untuk ditemui. Tamu yang sudah memiliki janji dengan pihak sekolah, maka mereka akan dipersilahkan masuk dan menuju mercusuar sekolah. Sebelum tamu menuju mercusuar, terlebih dahulu tamu harus mengisi daftar hadir dan menggunakan kartu tanda pengunjung atau visitor identity, dan meninggalkan kartu pengenal seperti KTP dan SIM untuk digantian sementara dengan visitor identity.
Jika terdapat bencana atau musibah yang bersifat umum seperti kebakaran, banjir, tanak longsor dan gempa, sekolah memiliki antisipasi tersendiri untuk menjaga keselamatan dari warga lingkungan sekolah terutama peserta didik. Sekolah mengantisipasi dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran berupa APAR(tabung kebakaran), alarm tanda bahaya dan area untuk berlindung dan berkumpul sementara yang disebut emergency assembly point. Jika terdapat musibah, pihak sekolah akan memberikan informasi melalui speaker dan memerintahkan seluruh warga sekolah untuk berkumpuk di emergency assembly point.
BAB IV
ANALISIS SWOT
A. Analisis
1. Kekuatan Internal (Strengths)
a. Sistem parkir
1) Halaman parkir tersedia luas di area samping lingkungan kampus II SMAN 10 Malang
2) Terdapat petak atau garis sebagai tanda untuk pembatas area parkir kendaraan, baik kendaraan siswa, guru, kepala sekolah, maupun pegawai.
3) Adanya blok untuk parkir, dapat memudahkan warga sekolah dalam meletakkan kendaraan dan agar tidak salah tempat untuk parkir.
4) Parkir dilakuka secara mandiri oleh siswa maupun yang lain, sehingga mereka tidak akan lupa dengan posisi kendaraanya.
5) Terdapat lahan parkir yang khusus disediakan untuk tamu yang berkunjung kampus II SMAN 10 Malang.
6) Kegiatan perparkiran hanya melibatkan orang dalam saja.
7) Jika ada event besar, untuk penjagaan parkir dilakukan oleh orang dalam saja seperti dari pihak keamanan dan OSIS, sehingga tidak melibatkan orang luar dan tidak ribet.
8) Sistem parkir yang dilakukan secara mandiri, namun tetap ada pengawasan dari pihak keamanan yang bertugas untuk memantau kendaraan.
9) Lahan parkir antara siswa, guru, kepala sekolah, dan personalia terletak pada satu kawasan, sehingga mudah untuk dipantau.
10) Belum ada aturan khusus untuk parkir di kampus II SMAN 10 Malang, namun keamanan tetap baik, dan belum ada kasus kehilangan barang atau kendaraan.
11) Area parkir sepedah yang ditata sedemikian rupa agar rapi dan tidak merusak sepedah.
12) Letak area parkir yang strategis untuk dipantau oleh penjaga keamanan, dan sulit dijangkau untuk orang luar yang memiliki niat buruk.
b. Sistem keamanan
1) Pos keamanan tersedia di 2 pintu utama, yaitu pintu masuk dan pintu keluar.
2) Pos keamanan dengan ruangan yang luas dan perlengkapan yang lengkap.
3) Terdapat security yang jumlahnya mencukupi untuk menjaga lingkungan sekolah yaitu sejumlah 12 orang petugas keamanan.
4) Petugas keamanan dilengkapi dengan peralatan standart yaitu HT, lampu jalan, senter,dan tanda jalan.
5) Petugas keamanan secara periodik melakukan patrol keliling untuk mengawasi lingkungan sekolah.
6) Sistem keamanan dibagi menjadi 3 bagian yaitu sift pagi, sore dan malam.
7) Disediakanya APAR atau tabung kebakaran yang dapat digunakan jika ada musibah kebakaran.
8) Terdapat tempat untuk berkumpulnya warga sekolah yaitu emergency assembly point, apabila terjadi suatu bencana atau musibah di sekolah(gempa, kebakaran, dsb)
9) Adanya CCTV yang terdapat di asrama siswa, sehingga kepala asrama dapat memantau secara langsung.
10) Keamanan pada saat ada event besar, sekolah akan bekerjasama dengan pihak kepolisian, sehingga acara dapat berlangsung lancar.
11) Adanya kartu visitor identity untuk dikenakan oleh pengunjung sekolah, dengan meninggalkan KTP.
12) Untuk penjagaan keamanan di malam hari terfokus pada area asrama putra dan asrama putri.
13) Security memiliki kemampuan yang professional, karena sebelumnya telah mendapat pelatihan dari pihak kepolisian.
2. Kelemahan Internal (Weakness)
a. Sistem parkir
1) Tidak adanya petugas khusus untuk menjaga kendaraan di area parkir sekolah.
2) Parkir yang masih belum rapi, dan pengendara yang masih parkir sembarangan.
3) Belum ada tempat khusus untuk penitipan helm atau barang untuk sementara waktu.
4) Belum adanya peraturan khusus dalam perparkiran yang ada di kampus II SMAN 10 Malang.
5) Belum ada CCTV yang memantau di area parkir dan sekitarnya.
6) Lahan parkir antara guru dan siswa masih dalam satu kawasan, maka dapat membingungkan siswa baru atau guru baru untuk memarkirkan kendaraan karena tidak ada petugas jaga dan pengarah.
7) Belum ada kartu parkir atau karcis yang digunakan untuk memasuki dan parkir di kampus II SMAN 10 Malang.
8) Sekolah mengalami kesusahan jika terdapat event besar, karena lahan parkir yang sesuai standart belum cukup untuk memenuhi.
9) Meanisme parkir yang dilakukan secara mandiri oleh pengendara, maka akan menciptakan parkir yang ala kadarnya.
10) Kurang adanya penjagaan secara intens pada area parkir.
b. Sistem keamanan
1) Petugas keamanan yang kurang tanggap jika ada tamu yang belum dikenal dan dianggap mencurigakan.
2) Petugas keamanan yang hanya bertugas secara intens pada saat jam sekolah saja.
3) Belum ada kualifikasi khusus mengenai kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang security.
4) Tempat berkumpulnya warga sekolah jika terjadi bahaya atau bencana, yang posisinya jauh dari asrama dan gedung untuk belajar mengajar.
5) Penggunaan CCTV yang masih belum merata secara keseluruhan di lingkungan sekolah.
6) CCTV hanya dipusatkan untuk memantau pada area asrama siswa putra saja.
7) Peralatan keamanan yang masih standart dan belum ada alat yang canggih untuk mendetaksi hal-hal yang membahayakan.
8) Adanya aturan khusus untuk siswa asrama yang tidah boleh keluar melebihi pukul 17.00 WIB, ini dapat merugikan siswa yang memiliki kebutuhan mendesak dan penting.
3. Peluang Eksternal (Opportunity)
a. Sistem parkir
1) Jika ada pihak luar atau warga luar sekolah yang memiliki keperluan dengan sekolah, bisa memarkirkan kendaraanya di parkiran sekolah dengan syarat dan ketentuan sesuai kebijakan sekolah.
2) Dapat bekerjasama dengan pihak yang ahli dalam sistem perparkiran yang baik untuk sekolah.
3) Adanya kerjasama antarasekolah dan pihak luar dalam pengaturan parkir jika terdapat event-event besar.
4) Mencari donator maupun sukarelawan untuk ikut andil dalam perbaikan layanan parkir di kampus II SMAN 10 Malang.
5) Pengelolaan parkir yang sesuai standar dapat direalisasikan dengan melakukan proses belajar tentang tata parkir ke sekolah yang dianggap sistem parkirnya lebih baik.
6) Menawarkan kepada piha keamanan jika mereka memiliki inovasi untuk pengelolaan parkir, maka mereka akan diberi bonus.
7) Sekolah berupaya untuk lebih intens dalam perbaikan dan pengembangan layanan parkir di kampus II SMAN 10 Malang.
8) Perparkiran dipungut biaya, dengan ketentuan untuk orang luar sekolah, dan dana tersebut digunakan untuk perbaikan layanan parkir di sekolah.
b. Sistem keamanan
1) Keamanan tidak pilih-pilih dalam menjaga keamanan baik warga sekolah atau bukan
2) Warga sekolah atau pengunjung, ikut andil dalam menjaga ketertiban lingkungan sekolah.
3) Sekolah bekerjasama dengan kepolisian setempat untuk melatih kemampuan dari security agar lebih professional.
4) Jika terdapat event-event besar yang ada di sekolah, biasanya akan meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk ikut andil dalam menjaga keamanan penyelenggaraan acara.
5) Sekolah dapat bekerjasama dengan warga sekitar lingkungan sekolah untuk berperan aktif secara bersama-sama dalam menjaga keamanan lingkungan sekolah.
6) Apabila warga melihat gerak gerik seseorang yang mencurigakan di sekitar area sekolah,maka mereka dapat secara langsung untuk lapor ke pos keamanan.
4. Tantangan Eksternal (Threats)
a. Sistem parkir
1) Peserta didik lebih suka parkir di luar lingkungan, karena jika parkir di dalam lingkungan sekolah harus mematuhi peraturan (membawa helm dan STNK)
2) Peserta didik yang sudah disediakan lahan parkir, mayoritas cenderung untuk tidak parkir disekolahatau diantar orang tua.
3) Parkir diluar lingkungan sekolah lebih menarik, dikarenakan siswa merasa lebih dekat untuk menuju kelas, ketimbang parkir di area sekolah yang jauh dari kelas.
b. Sistem Keamanan
1) Terjadi pencurian sepeda motor, yang biasanya diparkirkan diluar lingkungan sekolah.
2) Perusakan fasilitas sekolah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
3) Adanya penyusup yang berniat buruk terhadap keamanan sekolah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem parkir dan keamanan di kampus II SMAN 10 Malang sudah sesuai dengan standar yang baik. ada beberapa area yaitu area parkir sepedah untuk siswa, area parkir untuk sepedah motor siswa, area parkir untuk pegawai dan guru, dan area parkir untuk tamu. Area parkir tersebut sudah disediakan untuk menampung kendaraan yang dibawa oleh siswa, guru, pegawai dan tamu yang dating ke sekolah. yang bertugas sebagai penjaga dan pengelola dalam parkir kendaraan adalah dari pihak keamanan yang sedang bertugas jaga. Untuk pengelolaan parkir,biasanya pengendara akan secara otomatis mengatur posisi kendaraannya sesuai dengan tempat yang telah disediakan oleh pihak kampus II SMAN 10 Malang. Kemudian pihak penjaga keamanan juga akan memantau keamanan dari kendaraan yang ada di area parkir, namun jika terdapat kehilangan benda yang ada di kendaraan, pihak sekolah akan segera meminta pertanggung jawaban dari petugas jaga yang sedang bertugas.
Kiat dan usaha yang dilakukan untuk memaksimalkan parkir dan keamanan melalui meningkatkan kualitas sistem parkir, adanya kartu visitor identity, pengadaan karcis dan pengadaan CCTV di area tertentu. Untuk pembagian tugas sistem parkir dan keamanan dibagi menjadi 3 sift yaitu: pagi, sore dan malam, dan petugas jaga bertanggung jawab atas keamanan dan parkir pada waktu jaga. sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin dapat meningkatan peningkatan belajar pada peserta didik, dan guru juga dapat lebih mudah dalam menjalankan tugas mengajar.
B. Saran
Sebaiknya di SMAN 10 Malang lebih di tingkatkan sistem perparkiranya, terutama di kampus II yang terletakdi Jl. Tlogowaru. Peningkatanya dapat dilakukan dengan menambahkan garis batas area parkir, dan jika tidak ada petugas yang menjaga parkir, maka sebaiknya di pasang CCTV yang tersambung di pos satpam, dan pengadaan karcis untuk kendaraan yang masuk area sekolah.
Mengenai keamanan di SMAN 01 Malang, sudah sangat baik dan dapat menjaga keamanan di lingkungan sekolah selama 24 jam.
DAFTAR RUJUKAN
Aryawiga. 2012. Manajemen Layanan Khusus. (Online), (https://aryawiga. wordpress.com/2012/02/17/manajemen-layanan-khusus-sekolah/), diakses 4 September 2015.
Sugiyanto, Yayan. 2012. Buku panduan Security, (Online), (http://chiefsugiyanto. blogspot.co.id/), diakses 5 September 2015.
berikut merupakan foto kegiatan observasi:
6 Desember 2018 pukul 16.16
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
21 Oktober 2019 pukul 21.33
thanks you, jazakallohu khoiron jaza